Uraian Materi I
1) Memahami Fungsi Gambar dan Standar Gambar Teknik.
a) Fungsi Gambar
Gambar ialah sebuah alat untuk menyatakan maksud, terutama bagi orang-orang metode. Oleh alasannya itu gambar sering juga disebut sebagai bahasa Teknik. Sebagai bahasa metode, diharapkan sebuah gambar sanggup meneruskan keterangan-keterangan secara tepat & obyektif.
Dalam bidang otomotif, gambar proyeksi, gambar potongan sering digunakan untuk menunjukkan bentuk dan nama komponen penggalan luar, menunjukkan bentuk dan nama komponen penggalan dalam serta memmenolong menandakan prinsip-prinsip kerja mesin.
Simbol-simbol, kode-kode dan diagram kerja/rangkaian sistem kelistrikan juga digunakan pada bidang otomotif. Bahkan pada mobil-mobil gres selalu disertakan buku manual (manual book) yang meliputi gambar-gambar dan keterangan ihwal kendaraan beroda empat tersebut. Penunjukkan gambar-gambar dalam buku manual sanggup mempergampang para mekanik dan pemiliki kendaraan untuk memelihara/servis serta memperbaiki kendaraan.
Gambar metode mempunyai beberapa fungsi yaitu :
(1) Penyampaian Informasi
Gambar mempunyai kiprah memberikan maksud dari perancang dengan tepat kepada pihak lain contohnya perencanaan proses, pembuatan, investigasi dan perakitan produk/ komponen.
Apabila kita mengamati proses pembuatan produk/komponen mesin, selalu kita temukan gambar. Gambar tersebut digunakan sebagai petunjuk untuk memilih bentuk dan ukuran-ukuran produk/komponen mesin yang akan dibuat.
Simbol-simbol, kode-kode dalam bentuk diagram rangkaian kelistrikan digunakan untuk memberikan informasi ihwal komponen-komponen kelistrikan, jalur-jalurpengawatan dan sebagainya. Apabila rangkaian kelistrikan digambar dengan gambar aslinya, maka ilustrasinya akan menjadi rumit dan susah untuk dimengerti.
a) Fungsi Gambar
Gambar ialah sebuah alat untuk menyatakan maksud, terutama bagi orang-orang metode. Oleh alasannya itu gambar sering juga disebut sebagai bahasa Teknik. Sebagai bahasa metode, diharapkan sebuah gambar sanggup meneruskan keterangan-keterangan secara tepat & obyektif.
Dalam bidang otomotif, gambar proyeksi, gambar potongan sering digunakan untuk menunjukkan bentuk dan nama komponen penggalan luar, menunjukkan bentuk dan nama komponen penggalan dalam serta memmenolong menandakan prinsip-prinsip kerja mesin.
Simbol-simbol, kode-kode dan diagram kerja/rangkaian sistem kelistrikan juga digunakan pada bidang otomotif. Bahkan pada mobil-mobil gres selalu disertakan buku manual (manual book) yang meliputi gambar-gambar dan keterangan ihwal kendaraan beroda empat tersebut. Penunjukkan gambar-gambar dalam buku manual sanggup mempergampang para mekanik dan pemiliki kendaraan untuk memelihara/servis serta memperbaiki kendaraan.
Gambar metode mempunyai beberapa fungsi yaitu :
(1) Penyampaian Informasi
Gambar mempunyai kiprah memberikan maksud dari perancang dengan tepat kepada pihak lain contohnya perencanaan proses, pembuatan, investigasi dan perakitan produk/ komponen.
Apabila kita mengamati proses pembuatan produk/komponen mesin, selalu kita temukan gambar. Gambar tersebut digunakan sebagai petunjuk untuk memilih bentuk dan ukuran-ukuran produk/komponen mesin yang akan dibuat.
Simbol-simbol, kode-kode dalam bentuk diagram rangkaian kelistrikan digunakan untuk memberikan informasi ihwal komponen-komponen kelistrikan, jalur-jalurpengawatan dan sebagainya. Apabila rangkaian kelistrikan digambar dengan gambar aslinya, maka ilustrasinya akan menjadi rumit dan susah untuk dimengerti.
(2) Pengawetan dan Penyimpanan
Gambar ialah data teknis yang tepat. Teknologi dari suatu perusahaan dipadatkan dan dikumpulkan pada gambar. Oleh alasannya itu gambar bukan saja diawetkan untuk mensuplai bagian-bagian produk untuk perbaikan, tetapi gambar-gambar digunakan sebagai materi informasi untuk perencanaan gres di kemudian hari. Untuk ini diharapkan cara penyimpanan , kodifikasi nomor urut gambar dan sebagainya.
(3) Penuangan gagasan dan Pengembangan
Gagasan-gagasan gres untuk pengembangan pada pertamanya masih berupa konsep aneh yang terlintas dalam pikiran. Konsep aneh tersebut kemudian diwujudkan dalam bentuk gambar sketsa, kemudian gambar denah diteliti, dievaluasi secara berulang-ulang sehingga didapatkan gambar-gambar gres yang sempurna.
melaluiataubersamaini demikian gambar tidak spesialuntuk melukiskan gambar, tetapi berfungsi juga sebagai peningkat daya berfikir, sekaligus untuk penuangan gagasan-gagasan gres untuk pengembangan.
Gambar ialah data teknis yang tepat. Teknologi dari suatu perusahaan dipadatkan dan dikumpulkan pada gambar. Oleh alasannya itu gambar bukan saja diawetkan untuk mensuplai bagian-bagian produk untuk perbaikan, tetapi gambar-gambar digunakan sebagai materi informasi untuk perencanaan gres di kemudian hari. Untuk ini diharapkan cara penyimpanan , kodifikasi nomor urut gambar dan sebagainya.
(3) Penuangan gagasan dan Pengembangan
Gagasan-gagasan gres untuk pengembangan pada pertamanya masih berupa konsep aneh yang terlintas dalam pikiran. Konsep aneh tersebut kemudian diwujudkan dalam bentuk gambar sketsa, kemudian gambar denah diteliti, dievaluasi secara berulang-ulang sehingga didapatkan gambar-gambar gres yang sempurna.
melaluiataubersamaini demikian gambar tidak spesialuntuk melukiskan gambar, tetapi berfungsi juga sebagai peningkat daya berfikir, sekaligus untuk penuangan gagasan-gagasan gres untuk pengembangan.
b) Standar Gambar Teknik
Standar gambar metode ialah suatu keseragaman yang sudah disahkan bersama dengan tujuan untuk menghindari salah pengertian dalam komonikasi metode. Orang-orang terkait dalam bidang gambar metode perlu mengetahui ihwal standar. Orang-orang terkait tersebut antara lain siswa pada kelompok teknologi dan industri, para perencana produk, operator mesin, operator perakitan, mekanik dan pengontrol mutu dari suatu produk/mesin.
Standar gambar metode sanggup diberlakukan di dalam lingkungan perusahaan, antar perusahaan/industri di dalam suatu negara, bahkan standar gmbar metode sanggup diberlakukan pada industri antar negara yang dikenal dengan Standar Internasional atau disingkat S 1.
Negara-negara yang sudah membuat standar antara lain :
(1) Jepang ( JIS )
(2) Belanda ( NEN )
(3) Jerman ( DIN )
(4) Indonesia ( SII )
(5) Standar Internasional ( ISO )
ISO (Internasional Standardization for organization)bertujuan untuk menyatukan pengertian metode antar bangsa dengan jalan membuat standar. Standar yang dibuat tersebut kemudian dibawa ke lembaga internasional dengan tujuan :
(1) Megampangkan perdagangan nasional maupun internasional
(2) Megampangkan komunikasi metode
(3) Bagi negara-negara berkembang, sanggup memdiberi petunjuk-petunjuk praktis
pada problem khusus dalam bidang metode.
2) Memahami alat-alat gambar & cara penerapannya
Untuk sanggup menggambar metode dengan baik diharapkan alat-alat gambar yang lengkap dan cara menggunakan, memmembersihkankan dan menyimpan alat-alat dengan baik.
Alat-alat gambar yang sanggup digunakan dalam mengambar metode antara lain :
a) Kertas gambar dengan standarnya (ukurannya)
b) Pensil, pena atau rapido
c) Jangka dan kelengkapannya
d) Macam-macam mistar (mistar segitiga, mistar)
e) Macam-macam mal
f) Papan gambar dan Meja gambar
g) Penghapus dan pelindung penghapus
h) Mesin gambar
Standar gambar metode ialah suatu keseragaman yang sudah disahkan bersama dengan tujuan untuk menghindari salah pengertian dalam komonikasi metode. Orang-orang terkait dalam bidang gambar metode perlu mengetahui ihwal standar. Orang-orang terkait tersebut antara lain siswa pada kelompok teknologi dan industri, para perencana produk, operator mesin, operator perakitan, mekanik dan pengontrol mutu dari suatu produk/mesin.
Standar gambar metode sanggup diberlakukan di dalam lingkungan perusahaan, antar perusahaan/industri di dalam suatu negara, bahkan standar gmbar metode sanggup diberlakukan pada industri antar negara yang dikenal dengan Standar Internasional atau disingkat S 1.
Negara-negara yang sudah membuat standar antara lain :
(1) Jepang ( JIS )
(2) Belanda ( NEN )
(3) Jerman ( DIN )
(4) Indonesia ( SII )
(5) Standar Internasional ( ISO )
ISO (Internasional Standardization for organization)bertujuan untuk menyatukan pengertian metode antar bangsa dengan jalan membuat standar. Standar yang dibuat tersebut kemudian dibawa ke lembaga internasional dengan tujuan :
(1) Megampangkan perdagangan nasional maupun internasional
(2) Megampangkan komunikasi metode
(3) Bagi negara-negara berkembang, sanggup memdiberi petunjuk-petunjuk praktis
pada problem khusus dalam bidang metode.
2) Memahami alat-alat gambar & cara penerapannya
Untuk sanggup menggambar metode dengan baik diharapkan alat-alat gambar yang lengkap dan cara menggunakan, memmembersihkankan dan menyimpan alat-alat dengan baik.
Alat-alat gambar yang sanggup digunakan dalam mengambar metode antara lain :
a) Kertas gambar dengan standarnya (ukurannya)
b) Pensil, pena atau rapido
c) Jangka dan kelengkapannya
d) Macam-macam mistar (mistar segitiga, mistar)
e) Macam-macam mal
f) Papan gambar dan Meja gambar
g) Penghapus dan pelindung penghapus
h) Mesin gambar
a) Kertas gambar dengan standarnya (ukurannya)
Macam-macam kertas gambar yang digunakan sesuai dengan tujuan gambar meliputi :
- Kertas gambar untuk tata letak. Untuk gambar tata letak dengan pensil dipergunakan kertas gambar putih biasa, kertas denah atau kertas milimeter.
- Kertas gambar untuk gambar asli. Gambar orisinil digambar pada kertas kalkir, alasannya gambar cetak biru (blueprint) atau cetak kontak dibuat pribadi dari gambar tersebut. Kualitas kertas yang baik ialah tahan lama, tahan lembab, mudah untuk menggambar pensil/tinta dan mudah dicetak kembali.
- Film gambar dipergunakan untuk gambar yang teliti, sanggup disimpan untuk jangka waktu yang usang dan dilarang memuai maupun menyusut.
Kertas gambar mempunyai ukuran panjang dan lebar yang sudah terstandar. Sesuai dengan sistem ISO(International Standardization for Organization) dan NNI (Nederland Normalisatie Instituet), ukuran kertas gambar ditentukan sebagai diberikut (lihat tabel 1).
Tabel 1 ukuran kertas gambar
Ukuran | Ukuran | Sisi Kiri | C (Constant) | |
Lebar | Panjang | |||
A 0 | 841 mm | 1189 mm | 20 mm | 10 mm |
A 1 | 594 mm | 841 mm | 20 mm | 10 mm |
A 2 | 420 mm | 594 mm | 20 mm | 10 mm |
A 3 | 297 mm | 420 mm | 20 mm | 10 mm |
A 4 | 210 mm | 297 mm | 20 mm | 5 mm |
A 5 | 148 mm | 210 mm | 20 mm | 5 mm |
Keterangan : C (Constan) pada tabel ialah ukuran tepi bawah, tepi atas dan tepi kanan. Sedangkan tepi kiri untuk setiap ukuran kertas gambar diputuskan 20 mm hal ini di maksudkan biar gambar-gambar yang akan dibundel tidak terganggu gambarnya.
Dari ukuran kertas pada tabel maka untuk mendapat ukuran kertas A 1 didapat dari A 0 dibagi dua, ukuran kertas A 2 didapat dari A 1 dibagi dua, ukuran kertas A 3 didapat dari A 2 dibagi dua dan ukuran kertas A 4 didapat dari A 3 dibagi dua.
Kertas gambar Ukuran A 0
Ukuran kertas gambar dengan garis tepi
b) Pensil, Pena atau Rapido dan Penggunaannya
Pensil yang digunakan untuk menggambar ada tiga macam yaitu pensil biasa, pensil yang sanggup diisi kembali, dan pensil mekanik. Ketiga jenis pensil ini mempunyai tingkat kekerasan tertentu mulai dari yang lunak hingga keras. Adapun tingkat kekerasan pensil sanggup dilihat pada tabel 2.
Angka di depan abjad H menunjukkan tingkat kekerasannya (semakin besar angkanya semakin keras). Sedangkan angka di depan abjad B menunjukkan kelunakannya (semakin lunak, angkanya semakin besar).
Meruncingkan dan Menggunakan Pensil
Untuk meruncingkan pensil jenis biasa, gunakanlah ampelas halus (no. 220 atau no. 400) atau kikir halus, dengan cara pensil dipegang antara jari telunjuk dan ibu jari kemudian ketika mengasah pensil diputar (gambar 1.5)
Gambar 1.5 Mengasah pensil
Untuk mendapat garis yang baik (rata/tajam) maka pensil harus ditarik dengan diputar sambil ditekan pelan-pelan, kedudukan pensil 60o terhadap garis yang akan dibuat (lihat gambar 1.6)

Gb. 1.6 Teknik menarikdanunik garis dengan memakai pensil.
Pena gambar digunakan untuk membuat gambar orisinil yaitu gambar yang ditinta. Pena gambar ada dua macam, yaitu pena dengan mata/daun sanggup diatur (trek-pen) dan pena dengan ketebalan tetap dengan ukuran yang majemuk yang biasa disebut dengan nama rapido (lihat gambar 1.8)

Gb. 1.7 Rapidograf dan bagian-bagiannya
b) Pensil, Pena atau Rapido dan Penggunaannya
Pensil yang digunakan untuk menggambar ada tiga macam yaitu pensil biasa, pensil yang sanggup diisi kembali, dan pensil mekanik. Ketiga jenis pensil ini mempunyai tingkat kekerasan tertentu mulai dari yang lunak hingga keras. Adapun tingkat kekerasan pensil sanggup dilihat pada tabel 2.
Tabel 2 Tingkat Kekerasan Pensil
Lunak | Sedang | Keras | |
2 B 3 B 4 B 5 B 6 B 7 B | B HB F H 2 H 3 H | 4 H 5 H 6 H 7 H 8 H 9 H |
Angka di depan abjad H menunjukkan tingkat kekerasannya (semakin besar angkanya semakin keras). Sedangkan angka di depan abjad B menunjukkan kelunakannya (semakin lunak, angkanya semakin besar).
Meruncingkan dan Menggunakan Pensil
Untuk meruncingkan pensil jenis biasa, gunakanlah ampelas halus (no. 220 atau no. 400) atau kikir halus, dengan cara pensil dipegang antara jari telunjuk dan ibu jari kemudian ketika mengasah pensil diputar (gambar 1.5)

Gambar 1.5 Mengasah pensil
Untuk mendapat garis yang baik (rata/tajam) maka pensil harus ditarik dengan diputar sambil ditekan pelan-pelan, kedudukan pensil 60o terhadap garis yang akan dibuat (lihat gambar 1.6)

Gb. 1.6 Teknik menarikdanunik garis dengan memakai pensil.
Pena gambar digunakan untuk membuat gambar orisinil yaitu gambar yang ditinta. Pena gambar ada dua macam, yaitu pena dengan mata/daun sanggup diatur (trek-pen) dan pena dengan ketebalan tetap dengan ukuran yang majemuk yang biasa disebut dengan nama rapido (lihat gambar 1.8)

Gb. 1.7 Rapidograf dan bagian-bagiannya
Keterangan :
1. Rapido
2. Mahkota/Kepala (luas)
3. Mahkota/Kepala (dalam)
4. Tutup
5. Kunci pembuka pena
6. Tabung tinta
7. Rumah pena
8. Pena
9. Tangkai
Bagian – penggalan Pena Gambar

Gb.1.8 Bagian-bagian pena gambar / trekpen
Bagian – penggalan pena gambar terdiri dari :
No. 1. Mur pengatur berfungsi mengatur kekebalan garis yang di inginkan (lihat
ukuran 2 di bawah)
No. 2. Masa pena (daun pena) yang sanggup bergerak sesuai dengan putaran mur no 1
No. 3. Tangkai
No. 4. Lubang pengunci
No. 5. Baut pengikat pena
No. 6. Daun pena (mata pena) yang sanggup di putar
No. 7. Bagian – penggalan pena yang perlu mendapat perawatan (dimembersihkankan atau diratakan)

Gb.1.9: Penggunaan pena gambar( trek-pen)
1. Rapido
2. Mahkota/Kepala (luas)
3. Mahkota/Kepala (dalam)
4. Tutup
5. Kunci pembuka pena
6. Tabung tinta
7. Rumah pena
8. Pena
9. Tangkai
Bagian – penggalan Pena Gambar

Gb.1.8 Bagian-bagian pena gambar / trekpen
Bagian – penggalan pena gambar terdiri dari :
No. 1. Mur pengatur berfungsi mengatur kekebalan garis yang di inginkan (lihat
ukuran 2 di bawah)
No. 2. Masa pena (daun pena) yang sanggup bergerak sesuai dengan putaran mur no 1
No. 3. Tangkai
No. 4. Lubang pengunci
No. 5. Baut pengikat pena
No. 6. Daun pena (mata pena) yang sanggup di putar
No. 7. Bagian – penggalan pena yang perlu mendapat perawatan (dimembersihkankan atau diratakan)

Gb.1.9: Penggunaan pena gambar( trek-pen)
Penggunaan pena gambar (trek-pen)
Hal – hal yang perlu diperhatikan ketika memakai trek penadalah sebagai diberikut :
a. Tinta yang kita isikan di antara dua mata pena dengan tinggi x pada gambar 1.8, tidakboleh terlalu banyak (x = ± 3-5 mm).
b. Bagian luar daun pena harus dalam keadaan membersihkan (bebas tinta). Lihat no 7 pada gambar 1.8.
c. Penggaris yang kita pakai harus diganjal pada penggalan bawahnya (antara kertas no. 10 dengan mistar no. 9 pada gambar 1.8 , dipasangpada gambar atau diletakkan mistar lain) atau sanggup pula dengan cara membalik penggaris dengan kedudukan penggalan miringnya berada di bawah (lihat gambar 1.9).
d. Pada ketika menarikdanunik garis, harus tegak dan ditarik 600 ke arah garis yang dibuat (lihat gambar 1.9)
Hindarkan pena penggalan lunaknya berair dengan tinta, alasannya tinta tersebut akan membasahi mistar dan terisap oleh kertas. Sehingga antara kertas dan mistar terjadi pelebaran tinta (lihat gambar 1.10. a). Tampak pada gambar 1.10.b garis yang dihasilkan tidak memuaskan (gagal)
Gb.1.10 a: Tinta tampak melebar

Pemeliharaan Rapido dan Pena gambar (trek-pen)
Teknik memmembersihkankan rapido ialah sebagai diberikut :
a. Lepaskan pena dari tangki/rumahnya dengan memakai kunci pena yang tersedia.
b. Semprotkan air/ledeng/keran ke arah pena (lihat gambar) !
c. Untuk mengeluarkan tinta di dalam pen, ketuk-ketukkan pen tersebut secara perlahan, kemudian semprot kembali dengan air keran hingga membersihkan !
Gb.1.11 : Teknik memmembersihkankan mata rapido

Sesudah digunakan trek-pen harus segera dimembersihkankan. Teknik memmembersihkankannya ialah dengan memutar daun/mata pena kemudian penggalan dalam dari trek-pen tersebut dimembersihkankan dengan lap/tissue.
Jika kedua penggalan mata pena tidak rata, maka mata pena harus diratakan dengan cara mengasahnya pada watu asah atau ampelas halus (lihat gambar 1.12).
b) Penggaris dan cara Penggunaannya
Untuk menggambar dipergunakan beberapa macam penggaris antara lain :
(1) Penggaris segitiga : sepasang segitiga terdiri dari segitiga siku sama kaki, dan sebuah segitiga siku-siku 600.
(2) Penggaris – T (teken hak) : sebuah penggaris – T terdiri dari sebuah kepala dan sebuah daun. Penggaris – T digunakan untuk menarikdanunik garis-garis horizontal dengan cara menekankan kepala Teken hak pada tepi kiri dari meja gambar dan menggesernya ke atas atau ke bawah.
(3) Penggaris/mistar skala yaitu mistar untuk mengukur dengan ukuran skala, contohnya skala 1 : 2, 1 : 3 dan seterusnya.
Untuk mengetahui ketiga macam penggaris tersebut perhatikan gambar 1.13.


Gb.1.13: Macam-macam penggaris Gb.1.14: Penggunaan penggaris segitiga
Penggunaan Penggaris Segitiga
Sepasang penggaris segitiga sanggup digunakan untuk membuat garis tegak lurus atau garis-garis sejajar, baik tegak maupun mendatar (lihat gambar 1.14 ) caranya sebagai diberikut :
(1) Letakkan mistar 45o mendatar dengan posisi 1 !
(2) Letakkan mistar 30o / 60o rapat pada sisi bawah dan peganglah/tekan !
(3) Untuk membuat garis-garis sejajar sumbu x, geserkan mistar 45oke atas atau ke bawah (lihat anak
panah) sesuai dengan kebutuhan !
(4) Untuk membuat garis-garis sejajar sumbu Y atau garis-garis yang tegak lurus sumbu x, putarkan mistar 45o menjadi posisi 2
(5) melaluiataubersamaini cara menggeser mistar 45o pada posisi 1 dan memutar mistar 45o ke posisi 2, kita sanggup membuat garis-garis mendatar maupun garis-garis tegak
Pemeliharaan Penggaris / Mistar Segitiga
Yang perlu diperhatikan untuk pemeliharaan penggaris segitiga ialah :
(1) Sebelum digunakan, penggaris harus dimembersihkankan terlebih lampau dengan lap atau jikalau perlu dicuci. Penggaris yang tidak dimembersihkankan akan mengotori kertas gambar.
(2) Penggaris tidakboleh digunakan untuk memmenolong memotong kertas, ataupun digunakan untuk mengetok/memukul yang berakibat penggaris menjadi lecet, sehingga jikalau digunakan untuk menggambar maka hasil garisnya tidak lurus lagi
(3) Sebelum digunakan penggaris lebih baik diperiksa terlebih lampau ketegaklurusannya, yaitu dengan meletakkan penggaris segitiga pada garis lurus (di atas segitiga lainnya) lihat gambar 1.15.

Gambar 1.15 Memeriksa ketegak lurusan penggaris segitiga Gb.1.16 Mengampelas penggaris Segitiga
- Tempatkan penggaris segitiga pada posisi 1 dan buatlah garis (m) !
- Kemudian baliklah penggaris segitiga pada posisi 2 dan buatlah garis (n) !
- Jika garis m dan n yang dibuat akhirnya tidak sejajar (diberimpit) maka penggaris tersebut harus diluruskan, yaitu dengan cara menggosokkan penggaris segitiga yang lengkung tersebut pada ampelas yang diletakkan di atas meja rata atau meja beling (lihat gambar 1.16). Periksa kembali penggaris segitiga tersebut hingga garis yang dihasilkan sejajar/diberimpit
c) Jangka dan kelengkapannya.
Jangka ialah alat yang berfungsi untuk membuat bulat atau busur bulat baik dengan ujung pensil atau dengan tinta.
Macam – macam Jangka
Macam – macam jangka yang biasa digunakan untuk menggambar terdiri atas :
1) Jangka besar dipergunakan untuk menggambar bulat dengan diameter 100 mm hingga 200 mm.
2) Jangka sedang dipergunakan untuk menggambar bulat dengan diameter 50 mm hingga dengan 100 mm
3) Jangka kecil (jangka pegas) dipergunakan untuk menggambar bulat dengan diameter 5 mm hingga dengan 50 mm
4) Jangka orleon dipergunakan untuk membuat bulat yang tidak sanggup dibuat oleh jangka kecil. Jangka orleon ini sanggup dipergunakan menggambar bulat dengan diameter 1 mm hingga dengan 5 mm

Gbr.1.17 Macam-macam jangka
Kotak Jangka (Penyimpan Jangka)
Jangka disimpan di dalam kotak jangka sesuai dengan daerah dan bentuk dari jangka tersebut (lihat gambar 1.18)

Gbr 1.18 Kotak Jangka
e) Macam – macam Mal
Macam – macam mal yang dipergunakan untuk menggambar metode terdiri atas mal huruf, mal busur (kurva), mal lingkaran, mal elips dan mal khusus (tanda-tanda pengerjaan dan semacamnya).
(1) Mal huruf
Mal abjad dipergunakan untuk membuat abjad dengan perantaraan pensil mekanik/rapido. Mal abjad mempunyai ukuran 0,25; 0,35; 0,5; 0,7; 1,4; dan 2 mm (lihat gambar 1.19)

Gb 1.19 Mal abjad
(2) Mal Busur (mal kurva)
Mal busur (mal kurva) dipergunakan untuk membuat lengkungan-lengkungan yang teratur contohnya lengkungan parabola, hiperbola, epicicloida, hipocicloida dan semacamnya. misal penerapannya perhatikan gambar … . Untuk garis yang memotong 1, 2, dan 3 mal ditempatkan pada posisi 1, sedangkan untuk titik-titik 4, 5 dan 6, mal digeser pada posisi 2 sehingga didapat lengkungannya.

Gb 1.20 Mal kurva
(3). Mal Elips
Mal elips dipergunakan untuk membuat elips contohnya gambar–gambar silinder, cincin poros dan bentuk–bentuk elips kainnya.

Gb 1.21 Mal Elips
Gambar di bawah ialah gambar yang dibuat dengan pemberian mal elips.

Gb. 1.22 Hasil gambar dengan memakai mal elips
(3). Mal / Sablon dengan Bentuk lain
Mal/sablon dengan bentuk lain yang khusus ini mempunyai bentuk bermacam–macam. Misalnya untuk simbol–simbol pengerjaan, tanda pengerjaan, anak panah, lingkaran, simbol–simbol dan konstruksi pipa, konstruksi listrik dan lain–lain. Salah satu pola mal dengan bentuk lain ialah mal untuk tanda pengerjaan (lihat gambar 1.23)

Gb. 1.23 Mal Khusus
f). Penghapus dan Pelindung Penghapus
Penghapus dipergunakan untuk menghapus garis pensil yang tidak mempunyai kegunaan biar tidak merusak kertas gambar dan tidak meninggalkan warna pada kertas gambar pergunakan penghapus putih yang halus.
Pelindung penghapus dipergunakan untuk menghilangkan garis yang berdekatan. melaluiataubersamaini alat ini garis–garis yang perlu sanggup terlindung dari penghapusan. Hanya garis, atau penggalan garis yang salah sanggup dihapus (lihat gambar 1.24)

Gb. 1.24 Pelindung penghapus
g) Papan gambar dan Meja gambar
Papan gambar ukurannya diubahsuaikan dengan ukuran kertas, contohnya untuk kertas ukuran A0 mempunyai ukuran 1200 mm x 900 mm, kertas ukuran A1 mempunyai ukuran 600 mm x 450 mm. Papan gambar harus mempunyai permukaan yang rata dan tepi yang lurus, biar kepala dari penggaris – T sanggup digeser. Gambar 1.25 menunjukkan sebuah standar papan gambar khusus yang sanggup diatur ketinggiannya maupun kemientengnya. Papan gambar khusus yang dipasang di atas sebuah standar ini disebut juga meja gambar.

Gb. 1.25 Papan gambar
h) Mesin Gambar
Mesin gambar ialah sebuah alat yang sanggup menggantikan alat–alat gambar lainnya ibarat busur derajat, pengganti – T, segitiga dan ukuran. Gambar 1.26 menunjukkan mesin gambar jenis kereta pada mesin ini pasangan penggaris dan alat putarnya ditempatkan pada sebuah kereta vertikal yang penggarisnya sanggup digerakkan secara vertikal dan keseluruhannya sanggup digerakkan secara horisontal pada kereta horisontal.

Gb 1.26 Mesin gambar jenis kereta
3) Etiket (kepala gambar) dan Skala Gambar.
Setiap gambar kerja selalu ada etiketnya. Etiket dibuat di sisi kanan bawah kertas gambar. Yang dicantumkan pada etiket meliputi:
a) Nama yang membuat gambar, b) nama gambar, c) nama instansi/departemen/sekolah, d) nomor gambar, e) tanggal menggambar atau selesainya gambar, f) tanggal diperiksanya gambar dan nama yang memeriksa, g) ukuran kertas gambar yang dipakai, h) skala gambar, i) proyeksi yang digunakan pada gambar tersebut, j) satuan ukuran yang digunakan, k) aneka macam data yang diharapkan untuk kelengkapan gambar. misal etiket ibarat pada gambar 1.27

Gb 1.27 Etiket
Skala gambar ialah perbandingan ukuran linier pada gambar terhadap ukuran linier dari unsur yang sama dari benda. Ada 3 (tiga) macam skala gambar, yaitu : ukuran penuh, skala pembemasukan, dan skala pengecilan. Skala pembemasukan digunakan jikalau gambarnya di buat lebih besar daripada benda sebenarnya, contohnya ; 10 : 1, 5 : 1, 2 : 1. Skala penuh digunakan bilamana gambarnya di buat sama besar dengan benda bahwasanya ( 1 : 1 ). Skala pengecilan digunakan bilamana gambarnya di buat lebih kecil dari benda yang sebenarnya, contohnya : 1 : 2, 1 : 5, 1 : 10.
4) Huruf, Garis dan Konstruksi Geometri
a) Huruf dan angka
Dalam menggambar metode, huruf-huruf, angka-angka dipergunakan untuk memdiberi ukuran-ukuran, catatan-catatan, judul dan sebagainya. Syarat yang perlu diperhatikan pada abjad dan angka ialah harus mudah dibaca, mudah ditulis, terang dan seragam.
Dalam ISO 3098 / 1 – 1974 didiberikan pola abjad miring dan abjad tegak.
Penulisan abjad dan angka tegak Penulisan abjad dan angka miring


Dasar ukuran diambil dari tinggi h dari abjad besar. Daerah standar tinggi abjad ialah sebagai diberikut : 2,5, 3,5, 5,7, 14 dan 20 mm. Angka perbandingan tinggi dan lebar abjad diambil dari perbandingan ukuran kertas yang distandar yaitu Ö 2.
Tinggi h (tinggi abjad besar) dan c (tinggi abjad kecil) dilarang kurang dari 2,5 mm. Jika terdapat adonan antara abjad besar dan kecil, dengan abjad kecil setinggi 2,5 mm maka h akan menjadi 3,5 mm.
Berdasarkan perbandingan tebal abjad dan tinggi huruf, abjad dan angka dibagi menjadi dua tipe yaitu :
1) Tipe abjad A ( d = h / 14 )
2) Tipe abjad B ( d = h / 10 )
Perbandingan yang dianjurkan untuk tinggi-tinggi abjad kecil, jarak antara huruf-huruf, ruang minimum antara garis dasar dan jarak antara perkataan dijelaskan pada tabel 3.
Tabel 3 Perbandingan abjad yang dianjurkan
Huruf A ( d = h/14 )
Sifat
Perbandingan
Ukuran
Tinggi abjad h
Tinggi abjad besar
Tinggi abjad kecil c
(Tanpa tangkai dan kaki)
(14/14) h
(10/14) h
2,5 3,5 5 7 10 14 20
- 2,5 3,5 5 7 10 14
Jarak antara abjad a
Jarak minimum antara b
garis
Jarak minimum antara e
Perkataan
(2/14) h
(20/14) h
(6/14) h
0,35 0,5 0,7 1 1,4 2 2,8
3,5 5 7 10 14 20 28
1,05 1,5 2,1 3 4,2 6 8,4
Tebal abjad d
(1/14) h
0,18 0,25 0,35 0,5 0,7 1 1,4
Catatan : Jarak antara dua abjad a boleh dikurangi setengahnya, bila mana ini memdiberi dampak visual yang lebih baik; ibarat contohnya LA, TV dsb., d. h. i. a. sama dengan tebal abjad d.
Huruf B ( d = h/10 )
Sifat
Perbandingan
Ukuran
Tinggi abjad h
Tinggi abjad besar
Tinggi abjad kecil c
(Tanpa tangkai dan kaki)
(10/10) h
(7/10) h
2,5 3,5 5 7 10 14 20
- 2,5 3,5 5 7 10 14
Jarak antara abjad a
Jarak minimum antara b
garis
Jarak minimum antara e
Perkataan
(2/10) h
(14/10) h
(6/10) h
0,5 0,7 1 1,4 2 2,8 4
3,5 5 7 10 14 20 28
1,5 2,1 3 4,2 6 8,4 1,2
Tebal abjad d
(1/10) h
0,25 0,35 0,5 0,7 1 1,4 2
Catatan : Jarak antara dua abjad a boleh dikurangi setengahnya, bila mana ini memdiberi dampak visual yang lebih baik; ibarat contohnya LA, TV dsb., d. h. i. a. sama dengan tebal abjad d.
Huruf dan angka jenis TECHNIC BOLT

Huruf dan angka jenis ISOCT SHX

b) Garis
Dalam gambar metode dipergunakan beberapa jenis garis dalam bentuk dan tebal sesuai penerapannya. Jenis-jenis garis dan penerapannya sanggup dilihat pada table 4.
Tabel 4 Macam-macam garis dan penerapannya.
(ISO. R 128)
Jenis garis
Keterangan
Penggunaan
A
Tebal kontinu
A1. Garis-garis aktual (gambar)
A2. Garis-garis tepi
B
Tipis kontinu.
(lurus atau lengkung)
B1. Garis-garis berpotongan khayal (imaginer).
B2. Garis-garis ukur.
B3. Garis-garis proyeksi/menolong.
B4. Garis-garis penunjuk.
B5. Garis-garis arsir.
B6. Garis-garis aktual dari penampang yang diputar ditempat.
B7. Garis sumbu pendek.
C.
Tipis kontinu bebas
C1. Garis-garis batas dari potongan sebagian atau penggalan yang dipotong, bila batasnya bukan garis bergores tipis.
D.
Tipis kontinu dengan sig-sag
D1. Sama dengan C1.

E
Garis gores tebal
E1. Garis aktual terhalang.
E2. Garis tepi terhalang.
F
Garis gores tipis
F1. Garis aktual terhalang
F2. Garis tepi terhalang
G
Garis bergores tipis
G1. Garis sumbu.
G2. Garis simetri.
G3. Lintasan.
H
Garis bergores tipis, yang dipertebal pada ujung-ujungnya dan arah perobahan arah.
H1. Garis (bidang) potong.
J
Garis bergores tebal.
J1. Penunjukkan permukaan yang harus mendapat penangan khusus.
K
Garis bergores ganda tipis
K1. Bagian yang berdampingan.
K2. Batas-batas kedudukan benda yang bergerak.
K3. Garis sistem (pada baja profil).
K4. Bentuk tiruanla sebelum dibentuk.
K5. Bagian benda yang berada di depan bidang potong.
Pada gambar 1.27 a, gambar 1.27 b, dan gambar 1.27 c, menunjukkan contoh-contoh penerapan jenis-jenis garis.

c) Konstruksi Geometri
(1) Membagi Garis Sama Panjang
Tekniknya :
(a). Gambarkan garis A-B (sembarang) !
(b). Lingkarkan jangka dengan jari-jari r1, dengan titik A sebagai pusatnya !
(c). melaluiataubersamaini tidak merubah jangka (r1 = r2), lingkarkan r2tersebut dengan
titik sentra di B, sehingga berpotongan di C dan D !
(d). Tarik garis tipis dari C ke D hingga memotong garis A-B di E, sehingga
AE = EB !
Gb. 1.29 Membagi garis A – B sama besar
(2) Membagi Garis Menjadi n Bagian Sama Besar
Tekniknya : lihat gambar 3.7
(a) misalkan n = 15 penggalan sama besar !
(b) tentukan garis AB dan gambarkan !
(c) tarik garis pemberian dari titik A ke bawah dengan sudut sembarang !
(d) tentukan jangka dengan jari-jari r = A-1 !
(e) buatlah garis batas dengan jangka yang mempunyai jari-jari r tersebuit dengan titik sentra berturut-turut A-1, 2, 3, … , hingga dengan 14 !
(f) hubungkan titik B dengan 15 (sebagai garis penutup) !
(g) buatlah garis sejajar (menggunakan mistar satu pasang) melalui 1, 2, 3, …, dan seterusnya yang sejajar dengan garis penutup, hingga didapat perpotongan garis di C, D, E, dan seterusnya ! Diperoleh AC = CD = DE = EF = FG dan seterusnya.

(3) Membagi Sudut Sama Besar
Tekniknya :
a) Buat sudut BAC yang akan dibagi dua sama besar !
b) Tentukan r1 dengan jangka dan lingkarkan dengan titik sentra di A, hingga memotong garis AB di D dan garis AC di E !

Gb. 1.31 Membagi sudut sama besar
c) Tentukan r2 (sembarang) dan lingkarkan dengan titik sentra di D dan E, sehingga berpotongan di F !
d) Hubungkan garis dari titik A ke titik F !
Diperoleh sudut BAF = sudut FAC.
(4) Membagi Sudut Menjadi Tiga Bagian
Tekniknya : lihat gambar 1.32
a) Gambarkan sudut BAC yang akan dibagi sudutnya menjadi tiga penggalan sama besar !
b) Perpanjang AC ke kiri sebagai garis pemberian !
c) Tentukan r1 (sembarang) dan lingkarkan dengan titik sentra di A hingga berpotongan di E, D, dan F !
d) Tentukan r2 = 2 . r1 dan lingkarkan dari titik sentra E dan F hingga berpotongan di G !
e) Tarik garis menolong dari D ke G hingga berpotongan di H !
f) Bagi tiga panjang H-E hingga didapat 1’ dan 2’ !
g) Tarik garis dari G ke 1’ dan G ke 2’ hingga didapat I dan J pada bulat !
h) Hubungkan I dan J dengan A, sehingga didapat 3 sudut sama besar !

Gb. 1.32 Membagi sudut menjadi 3 bagian
(5) Membuat Sudut 60o
Tekniknya :
1) tentukan garis OA mendatar !
2) tentukan r (sembarang) dan lingkarkan busur dengan titik sentra di O !
3) Pindahkan jangka yang berjari-jari r 9tidak diubah) dengan titik sentra di B hingga berpotongan di C !
4) Hubungkan O dengan C !
Diperoleh sudut AOC = 60o.


Gambar 1.33 Membagi sudut 600 dan 300
(6) Membuat Sudut 30o
Tekniknya :
a) buat garis OA mendatar !
b) tentukan jari-jari r dan lingkarkan dengan titik sentra di O hingga berpotongan di B !
c) pindahkan titik pusatnya ke B hingga berpotongan di C !
d) pindahkan kembali titik sentra ke B dan C hingga berpotongan di E !
e) hubungkan O dengan E hingga didapat AOE mempunyai sudut 30o !
(7) Membuat Sudut 90o
Teknik I :
a) tarik garis AO dan perpanjang ke kiri !
b) tentukan r1 dan lingkarkan dengan titik sentra di O hingga berpotongan di B dan C !
c) tentukan r2 (sembarang) dan lingkarkan dengan titik sentra di B dan C hingga berpotongan di D !
d) kekerabatan O dengan D maka sudut AOD = 90o !
Teknik II :
a) tarik garis OA mendatar
b) tentukan r (sembarang) dan lingkarkan dengan titik sentra di O hingga berpotongan di B !
c) pindahkan bulat yang berjari-jari r ke titik sentra B dan berpotongan di C !
d) pindahkan kembali ke titik sentra C dan berpotongan di D !
e) putarkan kembali dengan titik sentra di D dan C hingga berpotongan di E !
f) hubungkan O dengan E maka sudut AOE = 90o.
Gb. 1.34 Membuat sudut 900
(8) Membuat Sudut 45o
Tekniknya :
1) Buat garis OA mendatar dan perpanjang ke kiri !
2) Tentukan r1 dan lingkarkan dengan titik sentra di O hingga berpotongan di B dan C !
3) tentukan r (sembarang) dan putar dengan titik sentra di B dan C hingga berpotongan di D !
4) tarik garis menolong dari O ke D hingga berpotongan dengan busur bulat r1 di E !
5) tentukan r2 (sembarang) dan lingkarkan dengan titik sentra di B dan E hingga berpotongan di F
6) hubungkan O dengan F sehingga didapat sudut AOF = 45o !

Gb. 1.35 Membuat sudut 450
(9) Membuat segi empat beraturan
Tekniknya :
1) Tarik garis sumbu AB (mendatar) !
2) Lingkarkan jangka dengan r = ½ sisi segiempat yang dikehendaki (lingkaran bertitik sentra di O) !
3) Lingkarkan busur dengan jari-jari R (sembarang) dan bertitik sentra di A dan B, sehingga didapat titik C dan D !
4) Hubungkan C dan D melalui O (sehingga didapat sumbu tegak), memotong bulat di E dan F !

Gb. 1.36 Segi empat beraturan
5) Tarik garis sejajar AB melalui E dan F !
6) Tarik garis sejajar EF melalui A dan B, hingga berpotongan di titik G, H, I, dan J !
Maka segiempat GHIJ ialah segiempat beraturan.
(10) Segi lima beraturan
Gb. 1.37 Segi lima beraturan
Tekniknya :
1) Lingkarkan jangka yang berjari-jari r1 dengan titik sentra di O !
2) Tarik garis sumbu mendatar melalui O hingga berpotongan dengan bulat di A dan B !
3) Lingkarkan jangka yang berjari-jari r dengan titik sentra di A dan B hingga berpotongan di C !
4) Tarik garis dari O ke C hingga memotong bulat di G !
5). Lingkarkan jangka yang berjari-jari r1 dari titik sentra B, hingga memotong bulat di titik D dan E; kemudian hubungkan D dengan E hingga memotong sumbu AB di titik F !
6) Ukurkan jangka dari F ke G (r2 = FG) dan lingkarkan r2tersebut dengan titik sentra di F hingga memotong sumbu AB di H !
7) Ukur GH dengan jangka (GH = r3) ini ialah sisi segilima beraturan !
8) Pindahkan r3 berturut-turut dengan titik sentra di I, J, K, dan L !
9) Hubungkan G dengan I, I dengan J, j dengan E, E dengan L, dan L dengan G, sehingga didapat segilima beraturan !
(11) Segi enam Beraturan
Tekniknya :
1) Tentukan jari-jari r dan lingkarkan dengan titik sentra di O !
2) Tarik garis sumbu mendatar melalui O hingga berpotongan dengan bulat di A dan B !
3) Lingkarkan jangka yang berjari-jari r tadi (tidak dirubah) dengan titik sentra di A dan titik sentra di B, hingga didapat titik potong dengan bulat di C, D, E, dan F !
4) hubungkan A dengan D, D dengan E, E dengan B, B dengan F, F dengan C, dan C dengan A, hingga didapat segienam beraturan !

Gbr. 1.38 Segi enam beraturan
(12) Segi tujuh beraturan

Gb. 1.39 Segi tujuh beraturan
Tekniknya :
1) tentukan jari-jari r1 dan lingkarkan dengan titik sentra di O !
2) tarik garis mendatar (sumbu) melalui O hingga didapat titik potong A dan B !
3) buat garis tegak lurus AB melalui O hingga berpotongan di P dan perpanjang ke atas !
4) dengan cara lukisan, garis AB dibagi tujuh penggalan sama besar, hingga didapat 1’, 2’, 3’, 4’, 5’, 6’, dan 7’ !
5) ukur dengan jangka dari A ke 1’ (A1’ = r2) dan lingkarkan r2 tersebut dengan titik sentra di A hingga berpotongan dengan perpantidakboleh AB di E !
6) ukur dengan jangka dari O ke E (OE=r3) dan lingkarkan r3tersebut dengan titik sentra di O hingga memotong garis perpantidakboleh OP di G !
7) tarik garis dari E ke G hingga memotong bulat di titik H !
8) ukur dengan jangka dari H ke 3’, ini ialah sisi segitujuh !
9) pindahkan s=H-3’ ke P-Q, Q-R, R-S, S-T, T-U, dan seterusnya hingga didapat segitujuh beraturan !
(13) Segi-n Beraturan
Untuk membuat segi-n beraturan dengan cara pendekatan, sanggup dilakukan/dilukiskan ibarat cara melukis segitujuh beraturan; perbedaannya spesialuntuk terletak dalam pemberian garis tengahnya, yaitu garis tengahnya dibagi dalam n penggalan sama besar. Misalnya untuk segi-11, maka garis tengahnya dibagi menjadi 11 bagian. Sedangkan untuk memilih panjang sisi r selalu diambil jarak dari 3’ ke titik H pada gambar segi-7 atau titik F pada pola segi-n = 11 untuk gambar diberikut.
Untuk membuat segi-n beraturan ini, selain sanggup dilukis dengan memilih bulat pemmenolong terlebih doloe, sanggup juga dilukis dengan memilih panjang sisi segi-n terlebih lampau (lihat gambar 1.40).
Gb. 1.40 Segi-n beraturan
(14) Elips
Elips dengan dua bulat pemberian sepusat sanggup dilukiskan dengan langkah-langkah ibarat diberikut :
a) tentukan titik sentra bulat O !
b) buat bulat kecil dengan jari-jari r dan bulat besar dengan jari-jari R yang titik pusatnya di
titik O’!
c) bagi bulat tersebut menjadi 16 penggalan sehingga pada bulat besar terdapat titik potong A, B, C, …, P dan pada bulat kecil terdapat titik potong 1, 2, 3, 4, 5, 6, …, 16!
d) Buat garis horizontal dari titik potong 2, 3, 4, ke kanan, garis horizontal dari titik potong 6, 7, 8, ke
kiri, 10, 11, 12 ke kiri, dan 14, 15, 16 ke kanan!
e) Buat garis vertikal dari I, E, dan K, hingga berpotongan di 1’, 2’, dan 3’!
f) Buat garis vertikal dari M, G, dan O, hingga berpotongan di 6’, 7’, dan 8’, sedangkan 5 = 5’!
g) Buat garis vertikal dari titik J, F, dan L, begitu juga titik N, H, dan P, hingga berpotongan dengan
garis mendatar 9 = 9’, 10’, 11’, 12’, 13 = 13’, 14’, 15’, dan 16’!
h) Hubungkan titik A’ dengan 2’, 3’, 4’, …, 16’ memakai mal busur, hingga mendapat elips
yang diinginkan!

c. Rangkuman 1
1) Gambar ialah sebuah alat untuk menyatakan maksud terutama bagi orang-orang metode. Gambar metode berfungsi sebagai : a) penyampaian informasi, b) pengawetan dan penyimpanan, c) penuangan gagasan dan pengembangan.
2) Standar gambar metode ialah suatu keseragaman yang sudah disahkan bersama dengan tujuan untuk menghindari salah pengertian dalam komunikasi metode.
3) Untuk sanggup menggambar metode dengan baik diharapkan alat-alat gambar yang lengkap, cara memakai alat gambar serta memmembersihkankan dan menyimpan alat-alat gambar dengan baik. Alat-alat gambar yang biasa digunakan antara lain: a) kertas gambar, b) pensil, pena atau rapido, c) macam-macam mistar, d) jangka, e) macam-macam mal, f) penghapus, g) papan gambar dan meja gambar, h)mesin gambar.
4) Dalam gambar metode huruf-huruf, angka-angka dan lambang-lambang dipergunakan untuk memdiberi ukuran-ukuran, catatan-catatan, judul, dan sebagainya. Huruf dan angka harus jelas, seragam dan bentuk abjad harus mudah ditulis dan dibaca. Penulisan abjad dan angka biasanya dalam bentuk tegak dan bentuk miring. Sedangkan tipe abjad dan angka menurut perbandingan tinggi abjad dan tebal abjad ialah tipe abjad A (d=h/14) dan tipe abjad B (d=h/10).
5) Macam-macam garis pada gambar metode antara lain: a) garis tebal kontinu, b) garis tipis kontinu, c) garis tipis kontinu bebas, d) garis gores tebal, e) garis bergores tipis, f) garis bergores tipis yang dipertebal pada ujung-ujungnya. Masing-masing jenis garis tersebut mempunyai kegunaan sendiri-sendiri.
6) Gambar konstruksi geometri diperuntukkan melatih ketrampilan dalam memakai peralatan gambar. Konstruksi geometri antara lain: a) membagi garis, b) membagi dan membuat sudut, c) menggambar segi-segi dan elips.
Hal – hal yang perlu diperhatikan ketika memakai trek penadalah sebagai diberikut :
a. Tinta yang kita isikan di antara dua mata pena dengan tinggi x pada gambar 1.8, tidakboleh terlalu banyak (x = ± 3-5 mm).
b. Bagian luar daun pena harus dalam keadaan membersihkan (bebas tinta). Lihat no 7 pada gambar 1.8.
c. Penggaris yang kita pakai harus diganjal pada penggalan bawahnya (antara kertas no. 10 dengan mistar no. 9 pada gambar 1.8 , dipasangpada gambar atau diletakkan mistar lain) atau sanggup pula dengan cara membalik penggaris dengan kedudukan penggalan miringnya berada di bawah (lihat gambar 1.9).
d. Pada ketika menarikdanunik garis, harus tegak dan ditarik 600 ke arah garis yang dibuat (lihat gambar 1.9)
Hindarkan pena penggalan lunaknya berair dengan tinta, alasannya tinta tersebut akan membasahi mistar dan terisap oleh kertas. Sehingga antara kertas dan mistar terjadi pelebaran tinta (lihat gambar 1.10. a). Tampak pada gambar 1.10.b garis yang dihasilkan tidak memuaskan (gagal)


Pemeliharaan Rapido dan Pena gambar (trek-pen)
Teknik memmembersihkankan rapido ialah sebagai diberikut :
a. Lepaskan pena dari tangki/rumahnya dengan memakai kunci pena yang tersedia.
b. Semprotkan air/ledeng/keran ke arah pena (lihat gambar) !
c. Untuk mengeluarkan tinta di dalam pen, ketuk-ketukkan pen tersebut secara perlahan, kemudian semprot kembali dengan air keran hingga membersihkan !


Sesudah digunakan trek-pen harus segera dimembersihkankan. Teknik memmembersihkankannya ialah dengan memutar daun/mata pena kemudian penggalan dalam dari trek-pen tersebut dimembersihkankan dengan lap/tissue.
Jika kedua penggalan mata pena tidak rata, maka mata pena harus diratakan dengan cara mengasahnya pada watu asah atau ampelas halus (lihat gambar 1.12).
b) Penggaris dan cara Penggunaannya
Untuk menggambar dipergunakan beberapa macam penggaris antara lain :
(1) Penggaris segitiga : sepasang segitiga terdiri dari segitiga siku sama kaki, dan sebuah segitiga siku-siku 600.
(2) Penggaris – T (teken hak) : sebuah penggaris – T terdiri dari sebuah kepala dan sebuah daun. Penggaris – T digunakan untuk menarikdanunik garis-garis horizontal dengan cara menekankan kepala Teken hak pada tepi kiri dari meja gambar dan menggesernya ke atas atau ke bawah.
(3) Penggaris/mistar skala yaitu mistar untuk mengukur dengan ukuran skala, contohnya skala 1 : 2, 1 : 3 dan seterusnya.
Untuk mengetahui ketiga macam penggaris tersebut perhatikan gambar 1.13.


Gb.1.13: Macam-macam penggaris Gb.1.14: Penggunaan penggaris segitiga
Penggunaan Penggaris Segitiga
Sepasang penggaris segitiga sanggup digunakan untuk membuat garis tegak lurus atau garis-garis sejajar, baik tegak maupun mendatar (lihat gambar 1.14 ) caranya sebagai diberikut :
(1) Letakkan mistar 45o mendatar dengan posisi 1 !
(2) Letakkan mistar 30o / 60o rapat pada sisi bawah dan peganglah/tekan !
(3) Untuk membuat garis-garis sejajar sumbu x, geserkan mistar 45oke atas atau ke bawah (lihat anak
panah) sesuai dengan kebutuhan !
(4) Untuk membuat garis-garis sejajar sumbu Y atau garis-garis yang tegak lurus sumbu x, putarkan mistar 45o menjadi posisi 2
(5) melaluiataubersamaini cara menggeser mistar 45o pada posisi 1 dan memutar mistar 45o ke posisi 2, kita sanggup membuat garis-garis mendatar maupun garis-garis tegak
Pemeliharaan Penggaris / Mistar Segitiga
Yang perlu diperhatikan untuk pemeliharaan penggaris segitiga ialah :
(1) Sebelum digunakan, penggaris harus dimembersihkankan terlebih lampau dengan lap atau jikalau perlu dicuci. Penggaris yang tidak dimembersihkankan akan mengotori kertas gambar.
(2) Penggaris tidakboleh digunakan untuk memmenolong memotong kertas, ataupun digunakan untuk mengetok/memukul yang berakibat penggaris menjadi lecet, sehingga jikalau digunakan untuk menggambar maka hasil garisnya tidak lurus lagi
(3) Sebelum digunakan penggaris lebih baik diperiksa terlebih lampau ketegaklurusannya, yaitu dengan meletakkan penggaris segitiga pada garis lurus (di atas segitiga lainnya) lihat gambar 1.15.

Gambar 1.15 Memeriksa ketegak lurusan penggaris segitiga Gb.1.16 Mengampelas penggaris Segitiga
- Tempatkan penggaris segitiga pada posisi 1 dan buatlah garis (m) !
- Kemudian baliklah penggaris segitiga pada posisi 2 dan buatlah garis (n) !
- Jika garis m dan n yang dibuat akhirnya tidak sejajar (diberimpit) maka penggaris tersebut harus diluruskan, yaitu dengan cara menggosokkan penggaris segitiga yang lengkung tersebut pada ampelas yang diletakkan di atas meja rata atau meja beling (lihat gambar 1.16). Periksa kembali penggaris segitiga tersebut hingga garis yang dihasilkan sejajar/diberimpit
c) Jangka dan kelengkapannya.
Jangka ialah alat yang berfungsi untuk membuat bulat atau busur bulat baik dengan ujung pensil atau dengan tinta.
Macam – macam Jangka
Macam – macam jangka yang biasa digunakan untuk menggambar terdiri atas :
1) Jangka besar dipergunakan untuk menggambar bulat dengan diameter 100 mm hingga 200 mm.
2) Jangka sedang dipergunakan untuk menggambar bulat dengan diameter 50 mm hingga dengan 100 mm
3) Jangka kecil (jangka pegas) dipergunakan untuk menggambar bulat dengan diameter 5 mm hingga dengan 50 mm
4) Jangka orleon dipergunakan untuk membuat bulat yang tidak sanggup dibuat oleh jangka kecil. Jangka orleon ini sanggup dipergunakan menggambar bulat dengan diameter 1 mm hingga dengan 5 mm

Gbr.1.17 Macam-macam jangka
Kotak Jangka (Penyimpan Jangka)
Jangka disimpan di dalam kotak jangka sesuai dengan daerah dan bentuk dari jangka tersebut (lihat gambar 1.18)

Gbr 1.18 Kotak Jangka
e) Macam – macam Mal
Macam – macam mal yang dipergunakan untuk menggambar metode terdiri atas mal huruf, mal busur (kurva), mal lingkaran, mal elips dan mal khusus (tanda-tanda pengerjaan dan semacamnya).
(1) Mal huruf
Mal abjad dipergunakan untuk membuat abjad dengan perantaraan pensil mekanik/rapido. Mal abjad mempunyai ukuran 0,25; 0,35; 0,5; 0,7; 1,4; dan 2 mm (lihat gambar 1.19)

Gb 1.19 Mal abjad
(2) Mal Busur (mal kurva)
Mal busur (mal kurva) dipergunakan untuk membuat lengkungan-lengkungan yang teratur contohnya lengkungan parabola, hiperbola, epicicloida, hipocicloida dan semacamnya. misal penerapannya perhatikan gambar … . Untuk garis yang memotong 1, 2, dan 3 mal ditempatkan pada posisi 1, sedangkan untuk titik-titik 4, 5 dan 6, mal digeser pada posisi 2 sehingga didapat lengkungannya.

Gb 1.20 Mal kurva
(3). Mal Elips
Mal elips dipergunakan untuk membuat elips contohnya gambar–gambar silinder, cincin poros dan bentuk–bentuk elips kainnya.

Gb 1.21 Mal Elips
Gambar di bawah ialah gambar yang dibuat dengan pemberian mal elips.

Gb. 1.22 Hasil gambar dengan memakai mal elips
(3). Mal / Sablon dengan Bentuk lain
Mal/sablon dengan bentuk lain yang khusus ini mempunyai bentuk bermacam–macam. Misalnya untuk simbol–simbol pengerjaan, tanda pengerjaan, anak panah, lingkaran, simbol–simbol dan konstruksi pipa, konstruksi listrik dan lain–lain. Salah satu pola mal dengan bentuk lain ialah mal untuk tanda pengerjaan (lihat gambar 1.23)

Gb. 1.23 Mal Khusus
f). Penghapus dan Pelindung Penghapus
Penghapus dipergunakan untuk menghapus garis pensil yang tidak mempunyai kegunaan biar tidak merusak kertas gambar dan tidak meninggalkan warna pada kertas gambar pergunakan penghapus putih yang halus.
Pelindung penghapus dipergunakan untuk menghilangkan garis yang berdekatan. melaluiataubersamaini alat ini garis–garis yang perlu sanggup terlindung dari penghapusan. Hanya garis, atau penggalan garis yang salah sanggup dihapus (lihat gambar 1.24)

Gb. 1.24 Pelindung penghapus
g) Papan gambar dan Meja gambar
Papan gambar ukurannya diubahsuaikan dengan ukuran kertas, contohnya untuk kertas ukuran A0 mempunyai ukuran 1200 mm x 900 mm, kertas ukuran A1 mempunyai ukuran 600 mm x 450 mm. Papan gambar harus mempunyai permukaan yang rata dan tepi yang lurus, biar kepala dari penggaris – T sanggup digeser. Gambar 1.25 menunjukkan sebuah standar papan gambar khusus yang sanggup diatur ketinggiannya maupun kemientengnya. Papan gambar khusus yang dipasang di atas sebuah standar ini disebut juga meja gambar.

Gb. 1.25 Papan gambar
h) Mesin Gambar
Mesin gambar ialah sebuah alat yang sanggup menggantikan alat–alat gambar lainnya ibarat busur derajat, pengganti – T, segitiga dan ukuran. Gambar 1.26 menunjukkan mesin gambar jenis kereta pada mesin ini pasangan penggaris dan alat putarnya ditempatkan pada sebuah kereta vertikal yang penggarisnya sanggup digerakkan secara vertikal dan keseluruhannya sanggup digerakkan secara horisontal pada kereta horisontal.

Gb 1.26 Mesin gambar jenis kereta
3) Etiket (kepala gambar) dan Skala Gambar.
Setiap gambar kerja selalu ada etiketnya. Etiket dibuat di sisi kanan bawah kertas gambar. Yang dicantumkan pada etiket meliputi:
a) Nama yang membuat gambar, b) nama gambar, c) nama instansi/departemen/sekolah, d) nomor gambar, e) tanggal menggambar atau selesainya gambar, f) tanggal diperiksanya gambar dan nama yang memeriksa, g) ukuran kertas gambar yang dipakai, h) skala gambar, i) proyeksi yang digunakan pada gambar tersebut, j) satuan ukuran yang digunakan, k) aneka macam data yang diharapkan untuk kelengkapan gambar. misal etiket ibarat pada gambar 1.27

Gb 1.27 Etiket
Skala gambar ialah perbandingan ukuran linier pada gambar terhadap ukuran linier dari unsur yang sama dari benda. Ada 3 (tiga) macam skala gambar, yaitu : ukuran penuh, skala pembemasukan, dan skala pengecilan. Skala pembemasukan digunakan jikalau gambarnya di buat lebih besar daripada benda sebenarnya, contohnya ; 10 : 1, 5 : 1, 2 : 1. Skala penuh digunakan bilamana gambarnya di buat sama besar dengan benda bahwasanya ( 1 : 1 ). Skala pengecilan digunakan bilamana gambarnya di buat lebih kecil dari benda yang sebenarnya, contohnya : 1 : 2, 1 : 5, 1 : 10.
4) Huruf, Garis dan Konstruksi Geometri
a) Huruf dan angka
Dalam menggambar metode, huruf-huruf, angka-angka dipergunakan untuk memdiberi ukuran-ukuran, catatan-catatan, judul dan sebagainya. Syarat yang perlu diperhatikan pada abjad dan angka ialah harus mudah dibaca, mudah ditulis, terang dan seragam.
Dalam ISO 3098 / 1 – 1974 didiberikan pola abjad miring dan abjad tegak.
Penulisan abjad dan angka tegak Penulisan abjad dan angka miring


Dasar ukuran diambil dari tinggi h dari abjad besar. Daerah standar tinggi abjad ialah sebagai diberikut : 2,5, 3,5, 5,7, 14 dan 20 mm. Angka perbandingan tinggi dan lebar abjad diambil dari perbandingan ukuran kertas yang distandar yaitu Ö 2.
Tinggi h (tinggi abjad besar) dan c (tinggi abjad kecil) dilarang kurang dari 2,5 mm. Jika terdapat adonan antara abjad besar dan kecil, dengan abjad kecil setinggi 2,5 mm maka h akan menjadi 3,5 mm.
Berdasarkan perbandingan tebal abjad dan tinggi huruf, abjad dan angka dibagi menjadi dua tipe yaitu :
1) Tipe abjad A ( d = h / 14 )
2) Tipe abjad B ( d = h / 10 )
Perbandingan yang dianjurkan untuk tinggi-tinggi abjad kecil, jarak antara huruf-huruf, ruang minimum antara garis dasar dan jarak antara perkataan dijelaskan pada tabel 3.
Tabel 3 Perbandingan abjad yang dianjurkan
Huruf A ( d = h/14 )
Sifat
Perbandingan
Ukuran
Tinggi abjad h
Tinggi abjad besar
Tinggi abjad kecil c
(Tanpa tangkai dan kaki)
(14/14) h
(10/14) h
2,5 3,5 5 7 10 14 20
- 2,5 3,5 5 7 10 14
Jarak antara abjad a
Jarak minimum antara b
garis
Jarak minimum antara e
Perkataan
(2/14) h
(20/14) h
(6/14) h
0,35 0,5 0,7 1 1,4 2 2,8
3,5 5 7 10 14 20 28
1,05 1,5 2,1 3 4,2 6 8,4
Tebal abjad d
(1/14) h
0,18 0,25 0,35 0,5 0,7 1 1,4
Catatan : Jarak antara dua abjad a boleh dikurangi setengahnya, bila mana ini memdiberi dampak visual yang lebih baik; ibarat contohnya LA, TV dsb., d. h. i. a. sama dengan tebal abjad d.
Huruf B ( d = h/10 )
Sifat
Perbandingan
Ukuran
Tinggi abjad h
Tinggi abjad besar
Tinggi abjad kecil c
(Tanpa tangkai dan kaki)
(10/10) h
(7/10) h
2,5 3,5 5 7 10 14 20
- 2,5 3,5 5 7 10 14
Jarak antara abjad a
Jarak minimum antara b
garis
Jarak minimum antara e
Perkataan
(2/10) h
(14/10) h
(6/10) h
0,5 0,7 1 1,4 2 2,8 4
3,5 5 7 10 14 20 28
1,5 2,1 3 4,2 6 8,4 1,2
Tebal abjad d
(1/10) h
0,25 0,35 0,5 0,7 1 1,4 2
Catatan : Jarak antara dua abjad a boleh dikurangi setengahnya, bila mana ini memdiberi dampak visual yang lebih baik; ibarat contohnya LA, TV dsb., d. h. i. a. sama dengan tebal abjad d.
Huruf dan angka jenis TECHNIC BOLT

Huruf dan angka jenis ISOCT SHX

b) Garis
Dalam gambar metode dipergunakan beberapa jenis garis dalam bentuk dan tebal sesuai penerapannya. Jenis-jenis garis dan penerapannya sanggup dilihat pada table 4.
Tabel 4 Macam-macam garis dan penerapannya.
(ISO. R 128)
Jenis garis
Keterangan
Penggunaan
A

Tebal kontinu
A1. Garis-garis aktual (gambar)
A2. Garis-garis tepi
B

Tipis kontinu.
(lurus atau lengkung)
B1. Garis-garis berpotongan khayal (imaginer).
B2. Garis-garis ukur.
B3. Garis-garis proyeksi/menolong.
B4. Garis-garis penunjuk.
B5. Garis-garis arsir.
B6. Garis-garis aktual dari penampang yang diputar ditempat.
B7. Garis sumbu pendek.

Tipis kontinu bebas
C1. Garis-garis batas dari potongan sebagian atau penggalan yang dipotong, bila batasnya bukan garis bergores tipis.

Tipis kontinu dengan sig-sag
D1. Sama dengan C1.

E
Garis gores tebal
E1. Garis aktual terhalang.
E2. Garis tepi terhalang.

Garis gores tipis
F1. Garis aktual terhalang
F2. Garis tepi terhalang

Garis bergores tipis
G1. Garis sumbu.
G2. Garis simetri.
G3. Lintasan.
H
Garis bergores tipis, yang dipertebal pada ujung-ujungnya dan arah perobahan arah.
H1. Garis (bidang) potong.

Garis bergores tebal.
J1. Penunjukkan permukaan yang harus mendapat penangan khusus.
K

Garis bergores ganda tipis
K1. Bagian yang berdampingan.
K2. Batas-batas kedudukan benda yang bergerak.
K3. Garis sistem (pada baja profil).
K4. Bentuk tiruanla sebelum dibentuk.
K5. Bagian benda yang berada di depan bidang potong.
Pada gambar 1.27 a, gambar 1.27 b, dan gambar 1.27 c, menunjukkan contoh-contoh penerapan jenis-jenis garis.

c) Konstruksi Geometri
(1) Membagi Garis Sama Panjang
Tekniknya :
(a). Gambarkan garis A-B (sembarang) !
(b). Lingkarkan jangka dengan jari-jari r1, dengan titik A sebagai pusatnya !
(c). melaluiataubersamaini tidak merubah jangka (r1 = r2), lingkarkan r2tersebut dengan
titik sentra di B, sehingga berpotongan di C dan D !
(d). Tarik garis tipis dari C ke D hingga memotong garis A-B di E, sehingga
AE = EB !

(2) Membagi Garis Menjadi n Bagian Sama Besar
Tekniknya : lihat gambar 3.7
(a) misalkan n = 15 penggalan sama besar !
(b) tentukan garis AB dan gambarkan !
(c) tarik garis pemberian dari titik A ke bawah dengan sudut sembarang !
(d) tentukan jangka dengan jari-jari r = A-1 !
(e) buatlah garis batas dengan jangka yang mempunyai jari-jari r tersebuit dengan titik sentra berturut-turut A-1, 2, 3, … , hingga dengan 14 !
(f) hubungkan titik B dengan 15 (sebagai garis penutup) !
(g) buatlah garis sejajar (menggunakan mistar satu pasang) melalui 1, 2, 3, …, dan seterusnya yang sejajar dengan garis penutup, hingga didapat perpotongan garis di C, D, E, dan seterusnya ! Diperoleh AC = CD = DE = EF = FG dan seterusnya.

(3) Membagi Sudut Sama Besar
Tekniknya :
a) Buat sudut BAC yang akan dibagi dua sama besar !
b) Tentukan r1 dengan jangka dan lingkarkan dengan titik sentra di A, hingga memotong garis AB di D dan garis AC di E !

Gb. 1.31 Membagi sudut sama besar
c) Tentukan r2 (sembarang) dan lingkarkan dengan titik sentra di D dan E, sehingga berpotongan di F !
d) Hubungkan garis dari titik A ke titik F !
Diperoleh sudut BAF = sudut FAC.
(4) Membagi Sudut Menjadi Tiga Bagian
Tekniknya : lihat gambar 1.32
a) Gambarkan sudut BAC yang akan dibagi sudutnya menjadi tiga penggalan sama besar !
b) Perpanjang AC ke kiri sebagai garis pemberian !
c) Tentukan r1 (sembarang) dan lingkarkan dengan titik sentra di A hingga berpotongan di E, D, dan F !
d) Tentukan r2 = 2 . r1 dan lingkarkan dari titik sentra E dan F hingga berpotongan di G !
e) Tarik garis menolong dari D ke G hingga berpotongan di H !
f) Bagi tiga panjang H-E hingga didapat 1’ dan 2’ !
g) Tarik garis dari G ke 1’ dan G ke 2’ hingga didapat I dan J pada bulat !
h) Hubungkan I dan J dengan A, sehingga didapat 3 sudut sama besar !

Gb. 1.32 Membagi sudut menjadi 3 bagian
(5) Membuat Sudut 60o
Tekniknya :
1) tentukan garis OA mendatar !
2) tentukan r (sembarang) dan lingkarkan busur dengan titik sentra di O !
3) Pindahkan jangka yang berjari-jari r 9tidak diubah) dengan titik sentra di B hingga berpotongan di C !
4) Hubungkan O dengan C !
Diperoleh sudut AOC = 60o.


Gambar 1.33 Membagi sudut 600 dan 300
(6) Membuat Sudut 30o
Tekniknya :
a) buat garis OA mendatar !
b) tentukan jari-jari r dan lingkarkan dengan titik sentra di O hingga berpotongan di B !
c) pindahkan titik pusatnya ke B hingga berpotongan di C !
d) pindahkan kembali titik sentra ke B dan C hingga berpotongan di E !
e) hubungkan O dengan E hingga didapat AOE mempunyai sudut 30o !
(7) Membuat Sudut 90o
Teknik I :
a) tarik garis AO dan perpanjang ke kiri !
b) tentukan r1 dan lingkarkan dengan titik sentra di O hingga berpotongan di B dan C !
c) tentukan r2 (sembarang) dan lingkarkan dengan titik sentra di B dan C hingga berpotongan di D !
d) kekerabatan O dengan D maka sudut AOD = 90o !
Teknik II :
a) tarik garis OA mendatar
b) tentukan r (sembarang) dan lingkarkan dengan titik sentra di O hingga berpotongan di B !
c) pindahkan bulat yang berjari-jari r ke titik sentra B dan berpotongan di C !
d) pindahkan kembali ke titik sentra C dan berpotongan di D !
e) putarkan kembali dengan titik sentra di D dan C hingga berpotongan di E !
f) hubungkan O dengan E maka sudut AOE = 90o.

(8) Membuat Sudut 45o
Tekniknya :
1) Buat garis OA mendatar dan perpanjang ke kiri !
2) Tentukan r1 dan lingkarkan dengan titik sentra di O hingga berpotongan di B dan C !
3) tentukan r (sembarang) dan putar dengan titik sentra di B dan C hingga berpotongan di D !
4) tarik garis menolong dari O ke D hingga berpotongan dengan busur bulat r1 di E !
5) tentukan r2 (sembarang) dan lingkarkan dengan titik sentra di B dan E hingga berpotongan di F
6) hubungkan O dengan F sehingga didapat sudut AOF = 45o !

Gb. 1.35 Membuat sudut 450
(9) Membuat segi empat beraturan
Tekniknya :
1) Tarik garis sumbu AB (mendatar) !
2) Lingkarkan jangka dengan r = ½ sisi segiempat yang dikehendaki (lingkaran bertitik sentra di O) !
3) Lingkarkan busur dengan jari-jari R (sembarang) dan bertitik sentra di A dan B, sehingga didapat titik C dan D !
4) Hubungkan C dan D melalui O (sehingga didapat sumbu tegak), memotong bulat di E dan F !

Gb. 1.36 Segi empat beraturan
5) Tarik garis sejajar AB melalui E dan F !
6) Tarik garis sejajar EF melalui A dan B, hingga berpotongan di titik G, H, I, dan J !
Maka segiempat GHIJ ialah segiempat beraturan.
(10) Segi lima beraturan

Tekniknya :
1) Lingkarkan jangka yang berjari-jari r1 dengan titik sentra di O !
2) Tarik garis sumbu mendatar melalui O hingga berpotongan dengan bulat di A dan B !
3) Lingkarkan jangka yang berjari-jari r dengan titik sentra di A dan B hingga berpotongan di C !
4) Tarik garis dari O ke C hingga memotong bulat di G !
5). Lingkarkan jangka yang berjari-jari r1 dari titik sentra B, hingga memotong bulat di titik D dan E; kemudian hubungkan D dengan E hingga memotong sumbu AB di titik F !
6) Ukurkan jangka dari F ke G (r2 = FG) dan lingkarkan r2tersebut dengan titik sentra di F hingga memotong sumbu AB di H !
7) Ukur GH dengan jangka (GH = r3) ini ialah sisi segilima beraturan !
8) Pindahkan r3 berturut-turut dengan titik sentra di I, J, K, dan L !
9) Hubungkan G dengan I, I dengan J, j dengan E, E dengan L, dan L dengan G, sehingga didapat segilima beraturan !
(11) Segi enam Beraturan
Tekniknya :
1) Tentukan jari-jari r dan lingkarkan dengan titik sentra di O !
2) Tarik garis sumbu mendatar melalui O hingga berpotongan dengan bulat di A dan B !
3) Lingkarkan jangka yang berjari-jari r tadi (tidak dirubah) dengan titik sentra di A dan titik sentra di B, hingga didapat titik potong dengan bulat di C, D, E, dan F !
4) hubungkan A dengan D, D dengan E, E dengan B, B dengan F, F dengan C, dan C dengan A, hingga didapat segienam beraturan !

Gbr. 1.38 Segi enam beraturan
(12) Segi tujuh beraturan

Gb. 1.39 Segi tujuh beraturan
Tekniknya :
1) tentukan jari-jari r1 dan lingkarkan dengan titik sentra di O !
2) tarik garis mendatar (sumbu) melalui O hingga didapat titik potong A dan B !
3) buat garis tegak lurus AB melalui O hingga berpotongan di P dan perpanjang ke atas !
4) dengan cara lukisan, garis AB dibagi tujuh penggalan sama besar, hingga didapat 1’, 2’, 3’, 4’, 5’, 6’, dan 7’ !
5) ukur dengan jangka dari A ke 1’ (A1’ = r2) dan lingkarkan r2 tersebut dengan titik sentra di A hingga berpotongan dengan perpantidakboleh AB di E !
6) ukur dengan jangka dari O ke E (OE=r3) dan lingkarkan r3tersebut dengan titik sentra di O hingga memotong garis perpantidakboleh OP di G !
7) tarik garis dari E ke G hingga memotong bulat di titik H !
8) ukur dengan jangka dari H ke 3’, ini ialah sisi segitujuh !
9) pindahkan s=H-3’ ke P-Q, Q-R, R-S, S-T, T-U, dan seterusnya hingga didapat segitujuh beraturan !
(13) Segi-n Beraturan
Untuk membuat segi-n beraturan dengan cara pendekatan, sanggup dilakukan/dilukiskan ibarat cara melukis segitujuh beraturan; perbedaannya spesialuntuk terletak dalam pemberian garis tengahnya, yaitu garis tengahnya dibagi dalam n penggalan sama besar. Misalnya untuk segi-11, maka garis tengahnya dibagi menjadi 11 bagian. Sedangkan untuk memilih panjang sisi r selalu diambil jarak dari 3’ ke titik H pada gambar segi-7 atau titik F pada pola segi-n = 11 untuk gambar diberikut.
Untuk membuat segi-n beraturan ini, selain sanggup dilukis dengan memilih bulat pemmenolong terlebih doloe, sanggup juga dilukis dengan memilih panjang sisi segi-n terlebih lampau (lihat gambar 1.40).

(14) Elips
Elips dengan dua bulat pemberian sepusat sanggup dilukiskan dengan langkah-langkah ibarat diberikut :
a) tentukan titik sentra bulat O !
b) buat bulat kecil dengan jari-jari r dan bulat besar dengan jari-jari R yang titik pusatnya di
titik O’!
c) bagi bulat tersebut menjadi 16 penggalan sehingga pada bulat besar terdapat titik potong A, B, C, …, P dan pada bulat kecil terdapat titik potong 1, 2, 3, 4, 5, 6, …, 16!
d) Buat garis horizontal dari titik potong 2, 3, 4, ke kanan, garis horizontal dari titik potong 6, 7, 8, ke
kiri, 10, 11, 12 ke kiri, dan 14, 15, 16 ke kanan!
e) Buat garis vertikal dari I, E, dan K, hingga berpotongan di 1’, 2’, dan 3’!
f) Buat garis vertikal dari M, G, dan O, hingga berpotongan di 6’, 7’, dan 8’, sedangkan 5 = 5’!
g) Buat garis vertikal dari titik J, F, dan L, begitu juga titik N, H, dan P, hingga berpotongan dengan
garis mendatar 9 = 9’, 10’, 11’, 12’, 13 = 13’, 14’, 15’, dan 16’!
h) Hubungkan titik A’ dengan 2’, 3’, 4’, …, 16’ memakai mal busur, hingga mendapat elips
yang diinginkan!

c. Rangkuman 1
1) Gambar ialah sebuah alat untuk menyatakan maksud terutama bagi orang-orang metode. Gambar metode berfungsi sebagai : a) penyampaian informasi, b) pengawetan dan penyimpanan, c) penuangan gagasan dan pengembangan.
2) Standar gambar metode ialah suatu keseragaman yang sudah disahkan bersama dengan tujuan untuk menghindari salah pengertian dalam komunikasi metode.
3) Untuk sanggup menggambar metode dengan baik diharapkan alat-alat gambar yang lengkap, cara memakai alat gambar serta memmembersihkankan dan menyimpan alat-alat gambar dengan baik. Alat-alat gambar yang biasa digunakan antara lain: a) kertas gambar, b) pensil, pena atau rapido, c) macam-macam mistar, d) jangka, e) macam-macam mal, f) penghapus, g) papan gambar dan meja gambar, h)mesin gambar.
4) Dalam gambar metode huruf-huruf, angka-angka dan lambang-lambang dipergunakan untuk memdiberi ukuran-ukuran, catatan-catatan, judul, dan sebagainya. Huruf dan angka harus jelas, seragam dan bentuk abjad harus mudah ditulis dan dibaca. Penulisan abjad dan angka biasanya dalam bentuk tegak dan bentuk miring. Sedangkan tipe abjad dan angka menurut perbandingan tinggi abjad dan tebal abjad ialah tipe abjad A (d=h/14) dan tipe abjad B (d=h/10).
5) Macam-macam garis pada gambar metode antara lain: a) garis tebal kontinu, b) garis tipis kontinu, c) garis tipis kontinu bebas, d) garis gores tebal, e) garis bergores tipis, f) garis bergores tipis yang dipertebal pada ujung-ujungnya. Masing-masing jenis garis tersebut mempunyai kegunaan sendiri-sendiri.
6) Gambar konstruksi geometri diperuntukkan melatih ketrampilan dalam memakai peralatan gambar. Konstruksi geometri antara lain: a) membagi garis, b) membagi dan membuat sudut, c) menggambar segi-segi dan elips.
Tag :
Gambar Teknik,
Materi SMK
0 Komentar untuk "Modul Bahan 1 Gambar Teknik Untuk Smk"