BAB II
PENGGUNAAN ALAT DAN STANDARISASI GAMBAR
ALAT-ALAT A. PENGGUNAAN ALAT-ALAT GAMBAR
Untuk mendapat gambar metode yang baik, tidak spesialuntuk menguasai metode menggambar yang baik tetapi juga perlu didukung dengan alat-alat gambar yang sempurna penerapannya.
Berikut ini akan dijelaskan terkena pemilihan dan penerapan alat-alat gambar secara tepat:
1. Pensil gambar
Ada tiga golongan kekerasan pensil, yang masing-masing dibagi lagi dalam tingkat kekerasan. Golongan tersebut ialah keras (H), sedang (F) dan lunak (B). Golongan keras dari 9H hingga 4H, golongan sedang dari 3H hingga B dan golongan lunak dari 2B hingga dengan 7B. Sayang sekali derajat kekerasan pensil ini masih belum di standarkan sepenuhnya., lantaran itu dianjurkan untuk menggunakan satu brand pensil yang berkarakter semoga lebih sempurna derajat kekerasannya.
Untuk menarikdanunik garis yang panjang dengan tebal yang sama (konstan) sebaiknya pensil dibentuk pipih (baji) gambar 1.1.a, jadi tidakboleh runcing / konis ibarat gambar 1.1b. Untuk membuat pensil pipih sanggup digunakan kertas ampelas.
Sekarang sudah banyak digunakan pensil yang diisi kembali (pensil mekanik). Isi dari pensil ini mempunyai tingkat kekerasan yang majemuk demikian juga dengan ukuran diameter isinya sanggup diadaptasi dengan ukuran tebal garis, sehingga tidak perlu lagi penajaman. Ukuran-ukuran yang ada ialah 0,3; 0,5; 0,7 dan 0,9 mm dan kekerasannya sanggup dipilih dari HB atau F, H, 2H dan 3H. Supaya hasil dari garis yang dibentuk dengan pensil tersebut baik, maka pensil terhadap mistar harus mempunyai sudut 90 derajat, sedang kecondongan dari arah gerakannya bersudut antara 80 - 90 derajat.
2. Pena
Pena yang mempunyai ujung (mata pena) dengan macam - macam ukuran, ibarat pensil mekanis disebut Rapido. Banyak laba dari pena Rapido ini jikalau dibandingkan dengan pena tarik:
1. Tidak sering-sering mengisi tinta, sehingga sanggup menghemat waktu.
2. Tinta berada dalam tabung sehingga tidak praktis tumpah, pada pena tarik tinta berada pada ekspresi pena dan berafiliasi lansung dengan udara luar, sehingga cepat kering dan praktis tumpah.
3. Tebal / tipis nya garis sangat akurat, lantaran ada macam-macam pilihan mata pena dengan ukuran tebal yang sudah tepat. Tidak perlu menyetel / mengusut tebal garis lagi, ketika ini pena - tarik sudah ditinggalkan dan digunakan pena "rapido".
Untuk mendapat hasil gambar tinta yang baik, kerjakan anjuran-anjuran di bawah ini:
• Pertama-tama gambarlah tiruana lingkaran, busur lingkaran atau garis lengkung. Lebih praktis menyambung garis lurus pada garis lengkung dari pada sebaliknya.
• Semua garis lurus digambar diberikutnya. Garis-garis tegak lurus digambar dari sekarang ke kanan dan tiruana garis mendatar dari atas ke bawah
3. Jangka
Jangka digunakan untuk membuat lingkaran, membagi garis atau sudut dan sebagainya. Konstruksi dari jangka intinya terdiri dari beberapa cuilan yang disambungkan antara satu dengan yang lain mempergunakan engsel.
4. Penggaris/mistar.
Penggaris-T terdiri dari landasan (kepala) dan daun, sehingga membentuk karakter T, disebut pula penggaris-T . Biasa digunakan untuk membuat garis horizontal yang panjang dengan menekankan landasannya pada tepi kiri papan gambar dan mengesemya ke atas dan ke bawah. Jenis lain dari penggaris-T ialah yang landasannya dua, satu landasan tetap dan yang lain sanggup bergerak. melaluiataubersamaini mengatur sudut yang dikehendaki dari landasan yang sanggup bergerak ini orang sanggup membuat garis panjang yang tidak horizontal (miring). Untuk menarikdanunik garis dengan pensil tinta digunakan permukaan penggaris yang condong bukan yang tebal, lihat penampang dari penggaris. Gambar 1.7 Ukuran dari penggaris-T ini biasanya diadaptasi dengan ukuran papan gambar.
Bahan dari penggaris ini biasanya dibentuk dari seluloid/ mika yang tahan terhadap perubahan cuaca yaitu gerah dan dingin, selain itu juga transparan (tembus pandang). Untuk mengusut kelurusan dari penggaris ini, diharapkan penggaris-T yang sudah diperiksa kelurusannya, kemudian permukaan yang digunakan untuk menggaris dari kedua penggaris-T itu dipertemukan diatas papan gambar ibarat pada gb.2.11 jikalau diberimpit betul-betui dan tidak ada yang renggang berarti penggaris-T itu lurus.
5. Mistar Segi Tiga
Disamping mistar lurus yang biasa kita kenal, kita membutuhkan sepasang mistar segi tiga untuk membuat sudut istimewa dan untuk membuat garis sejajar, terutama jikalau kita tidak mempunyai mesin gambar.
Mistar segi tiga yang digunakan ada 2 (dua) buah, mistar yang pertama mempunyai sudut 45°, 90°, 45°, sedangkan yang lainnya mempunyai sudut 30°, 60° dan 90°.
6. Mistar Ukur
Mistar ukur mempunyai garis pembagi dalam mm dan inchi, dibentuk dari materi yang tidak praktis rusak, ibarat kayu yang tidak terpengaruh oleh kelembaban udara atau dari seluloid. Untuk memindahkan ukuran dengan baik dan tepat, ukuran pada mistar ukur harus sedekat mungkin dengan permukaan kertas. Kaprikornus kecondongan dari mistar ukur sangat tajam (gambar 1.9).
7. Mistar skala (tongkat skala)
Jika menggambar benda menjadi lebih besar atau lebih kecil dari benda sesungguhnya, maka ukurannya diskala. Agar setiap kali mengukur tidak perlu menghitung (mengalikan atau membagi), maka cukup dengan mengunakan mistar skala. Ada mistar skala yang mempunyai penampang segitiga dan tiap ujung segitiga ada 2 skala, sehingga total keseluruhannya ada 6 skala pada satu tongkat skala (gambar 1.10).
8. Busur derajat
Busur derajat dibentuk dari aluminium atau plastik. Biasanya busur derajat ini mempunyai garis-garis pembagi dari 0° hingga dengan 180° (Gb. 2.15). melaluiataubersamaini alat ini sanggup diukur sudut atau membagi sudut.
9. Penghapus dan pelindung penghapus
Untuk menghapus garis yang salah dipergunakan penghapus dengan mutu yang baik. Ada penghapus yang dibentuk dari karet dan ada yang dibentuk dari plastik. penghapus yang baik harus sanggup menghilangkan garis atau gambar yang tidak diinginkan dengan tidak merusak gambar. Untuk tinta digunakan penghapus tinta. Pelindung penghapus ini digunakan jikalau kita ingin menghilangkan garis salah, dimana garis ini berdekatan dengan garis-garis lain yang diperlukan. melaluiataubersamaini alat ini garis-garis yang perlu sanggup terlindung dari penghapusan. Pelindung penghapus ini mempunyai banyak sekali bentuk.
10. Mal
Untuk menggambar garis-garis lengkung yang tidak sanggup dibentuk dengan jangka, digunakan mal lengkung. Dibidang metode untuk menggambar bentuk potongan dari cuilan mesin banyak sekali macam dan ragamnya garis-garis lengkung tersebut. Untuk megampangkan menggambar diciptakan suatu alat yang disebut mal (gambar 1.13a). Kaprikornus untuk menarikdanunik garis lengkung tersebut supaya tidak banyak sambungan maka diupayakan untuk mencari bentuk mal yang paling cocok dari bentuk mal tersebut dan dari tiap sambungan tersebut dilarang ada garis lengkung yang patah
Selain dengan mal, untuk menggambar garis-garis lengkung digunakan juga alat yang disebut strooklat, alat ini dibentuk dari kayu yang agak lentur supaya mu-dah dilenturkan, tetapi tidak praktis patah.
11. Sablon (mal bentuk)
Sablon ada macam-macam, ada sablon untuk huruf, angka, lingkaran, segi empat, elipis, lambang untuk tanda pengerjaan, untuk tanda las dsb. Selain itu ada sablon sesuai dengan bidang kejuruannnya, contohnya untuk elektro, mesin dsb.
12. Papan gambar dan meja gambar
Sekarang sudah banyak papan gambar yang dibentuk dari plywood atau multiplex yang sudah diolah/ diawetkan dengan ketebalan 2-3 cm. Keuntungan dari papan gambar ini mempunyai permukaan yang rata (tidak ada sambungan). Bila digunakan papan gambar yang disambung dari beberapa lembar papan, sebaiknya sambungannya sesedikit mungkin. Papan gambar ini biasanya diletakkan diatas rangka atau meja (gambar 1.16) yang dibentuk khusus untuk tujuan ini, yaitu sanggup diatur ketinggiannya untuk menyesuaikan dengan tinggi/rendahnya orang yang menggambar, demikian juga kemientengnya dari papan gambar tersebut sanggup diubah-ubah.
13. Mesin gambar
Mesin gambar ialah sebuah alat yang sanggup menggantikan alat-alat gambar lainnya ibarat busur derajat, pengaris -T, segitiga, mistar skala dsb. Keuntungannya sanggup mempercepat penyelesaian gambar. Dibawah ini teladan dari beberapa mesin gambar yaitu mesin gambar yang menggunakan roda dan pita baja (gambar 1.17) dan mesin gambar kereta (gambar 1.18). Jenis yang terakhir ini mempunyai konstruksi yang berpengaruh dan kekar dibandingkan dengan jenis pita (lengan). Disamping itu kedudukan penggaris sanggup dikunci pada kereta vertikal. Diujung alat ini ada sepasang pengaris tegak lurus dan sanggup diputar pada sudut yang dikehendaki. Alat ini juga sanggup digunakan untuk menarikdanunik garis-garis sejajar, garis tegak lurus dengan gampang. Pengaris yang dipasang pada alat ini sanggup diganti-ganti sesuai dengan skala yang ingin digunakan 1:1;1:2;1:5;1:10 dsb. Sepasang pengaris tegak lurus tersebut sanggup digerakan bebas ditiruana permukaan papan gambar.
14. Kertas gambar dan ukurannya
Sesuai dengan tujuan gambar, majemuk kertas gambar dipakai, ibarat contohnya kertas gambar putih, kertas kalkir dsb. Untuk gambar tata letak (perencanaan pertama), biasanya digunakan kertas gambar putih yang permukaannya tidak berbulu atau berangasan dan menggunakan pensil. Sedang untuk gambar kerja yang biasanya dibutuhkan lebih dari satu (untuk diperbanyak untuk disebarkan kebengkel, arsip dsb.)
biasanya digunakan kertas kalkir. Sebab gambar diatas kertas kalkir ini sanggup diperbanyak dengar cara cetak biru (blue print) atau dengan copy biasa. Kaprikornus gambar yang digunakan dibengkel ialah gambar cetak birunya, sedang gambar orisinil (kalkir) disimpan sebagai arsip. Untuk gambar diatas kalkir ini biasanya digunakan tinta untuk mendapat hasil cetak biru (foto copy) yang baik.
a. Ukuran kertas
Untuk menyeragamkan ukuran kertas gambar, maka diadakan normalisasi ukuran kertas. Yang paling banyak dipergunakan ialah kertas gambar dari seri A0. Ukuran pokok dari kertas gambar A0 adalah: luasnya = 1 m2 dan perbandingan panjang dan lebar = 1 : √2. Bila panjang = x dan lebar = y, maka didapat persamaan x : y = 1 : √2 dengan menuntaskan persamaan ini, maka kita dapatkan x = 0,841 m atau 841 mm dan y = 1.189 m atau 1189 mm. melaluiataubersamaini membagi ukuran kertas A0 menjadi dua cuilan yang sama besar, maka didapat ukuran kertas A1. melaluiataubersamaini membagi ukuran kertas gambar A1 menjadi dua cuilan yang sama besar, maka didapat ukuran kertas A2 (2 artinya A0 dibagi dua kali). Selain itu masih ada ukuran-ukuran lain yang lebih kecil dengan jalan selalu membagi menjadi 2 cuilan yang sama besar.
Ukuran pokok dari kertas seri B0 ialah : luasnya = √2 m2 dan
perbandingan panjang dan lebar = 1 : √2 melaluiataubersamaini cara penyelesaian yang
sama ibarat seri A0, maka didapat ukuran kertas seri
B0, panjang x = 1414 mm dan lebar y = 1000 mm
B1, panjang x = 1000 mm dan lebar y = 707 mm
B2. panjang x = 707 mm dan lebar y = 500 mm dst.
Setiap gambar kerja harus mempunyai garis tepi pada masing-masing sisinya. Pada umumnya garis tepi (b) tersebut jaraknya ialah sama untuk tiruana sisi, biasanya 5 mm atau 10 mm. Apabila kertas gambar ini akan dibukukan (diodnerkan) dimana pada cuilan sisi kirinya diplong (dilubangi), maka pada sisi sebelah kiri dibentuk lebih besar dibandingkan dengan sisi-sisi lainya.
Normalisasi ukuran kertas gambar
Ukuran | x | y | b |
A0 | 841 | 1189 | 10 |
Al | 594 | 841 | 10 |
A2 | 420 | 594 | 10 |
A3 | 297 | 420 | 10 |
A4 | 210 | 297 | 5 |
A5 | 148 | 210 | 5 |
Bila dibutuhkan ukuran kertas gambar yang lebih panjang, sanggup dipilih dan ukuran khusus yang diperpanjang, sanggup diperoleh dengan memperpanjang sisi pendek dari ukuran A dasar yang dipilih. Dan ini banyak digunakan pada gambar-gambar metode Perkapalan, contohnya planning garis dll. misal kertas gambar diperpanjang :
A3 x 3 = | 420 x 891 |
A3 x 4 = | 420 x 1189 |
A3 x 5 = | 420486 |
· Melipat kertas gambar
Kertas gambar perlu dilipat dengan ukuran standar A4, sehingga megampangkan membawa atau menyimpannya, lantaran ukuran A4 ialah juga standar kertas administrasi, kotak surat, tas kantor dsb. Semua gambar dlm keadaan terlipat, kotak nama harus terletak dimuka dari lipatan tersebut (lihat gambar 2.1).
· Memasang kertas dan membagi ruang gambar
Dianjurkan memasang lembaran kertas dasar dari kertas putih yang tebal diatas papan gambar, terutama untuk papan gambar yang dibentuk dari lembar kayu yang disambung. Hal ini dilakukan untuk mengatasi ketidakrataan papan gambar dan kemembersihkanan kertas gambar, terutama pada waktu menggunakan kertas gambar yang tipis atau kertas kalkir.
Untuk memilih ukuran kertas gambar yang akan dipakai, yang perlu diperhatikan antara lain:
- Besar kecilnya benda susunan yang akan digambar.
- Banyaknya bagian/ detail dan jumlah masing-masing pandangan atau potongan (penampang) yang harus digambar.
- Ukuran skala yang dipakai.
Di dalam membagi ruang gambar hendaknya gambar susunan diletakkan dibagian kiri atas, kolom nama serta daftar cuilan diletakkan dibagian kanan bawah. Waktu membagi ruang gambar diusahakan sedemikian rupa sehingga proyeksi antara susunan dengan detail atau antara detail yang satu dengan detail yang lainnya tidak terlalu dekat, sedang proyeksi dari sebuah detail yang sama tidakboleh ditempatkan terlalu jauh satu sama lainnya. Apabila jumlah detailnya terlalu banyak, gambar susunan dan daftar cuilan digambar pada satu kertas gambar sedang gambar detailnya digambar dikertas gambar yang lain.
B. STANDARISASI GAMBAR : GARIS DAN HURUF DALAM GAMBAR
1. Macam-macam garis dan tebal garis
Didalam menggambar metode setiap macam dan tebal garis mempunyai bentuk dan tebal sesuai penerapannya, ibarat pada tabel di bawah ini dan gambar 2.2 dan gambar 2.3 menunjukkan contoh-contoh penerapan garis tersebut :
![]() A | Tebal garis 0,6; 0,8 | Macam garis Garis tebal | misal-contoh Penggunaan |
1.Garis benda yang pribadi terlihat. 2. Garis tepi. | |||
B | 0,1; 0,2 | Garis tipis | 1. Garis penunjuk ukuran, garis menolong, garis penunjuk. 2. Garis arsir 3. Garis untuk penampang yang diputar ditempat. 4. Garis khayal yang terjadi dari perpotongan yang dibulatkan 5. Garis dasar ulir |
C | 0,1; 0,2 | Garis bebas tipis | 1.Garis potong, yang menghilangkan sebagian benda 2.Garis batas antara cuilan benda yang dipotong dan sebagian dalam pandangan |
D | 0,3; 0,4 | Garis sedang (putus -putus) | Garis benda yang terhalang/ tidak pribadi terlihat |
E | 0,1; 0,2 | Garis tipis (strip titik) | 1.Garis sumbu 2.Bagian benda yang terletak didepan penampang irisan |
F | 0,2; 0,6 | Garis strip titik (strip tebal pada ujung-ujungnya) | Garis untuk memotong penampang |
G | 0,6 | Garis tebal (strip titik) | Garis untuk mengatakan permukaan yang akan mendapat tambahan |
a. Garis-garis yang diberimpit
Bila dua garis atau lebih yang tidak sama-beda jenisnya diberimpit, maka penggambarannya harus dilaksanakan sesuai urutan perioritas diberikut:
• Garis benda yang lansung terlihat (garis tebal, jenis A)
• Garis yang tidak pribadi terlihat (garis putus-putus, jenis D)
• Garis untuk memotong penampang (garis strip titik yang dipertebal pada ujung-ujungnya, jenis F)
• Garis sumbu (garis strip titik, jenis E)
• Garis menolong, garis ukur dan garis arsir (garis tipis, jenis B)
b. Pertemuan garis putus-putus dan garis strip titik, jikalau bertemu atau berpotongan harus diperlihatkan dengan terperinci titik pertemuannya/ perpotongannya
2. Huruf dan Angka
Dalam gambar metode, huruf, angka dan lambang dipergunakan untuk mempersembahkan catatan, ukuran, judul dsb., disamping gambar itu sendiri. Ciri-ciri yang perlu pada karakter dan angka dalam gambar metode, ialah: terperinci dan seragam. Dalam ISO 3098/1-1974 didiberikan contoh-contoh karakter dan angka, satu untuk karakter miring dan satu untuk karakter tegak, kedua-duanya boleh digunakan. Pada Gambar 2.5 didiberikan teladan untuk karakter dan angka yang miring.
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Za b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z[ ( ! ? , “ - = + x v % & )] Ø0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 I V X
3. Ukuran huruf
Tinggi h dari karakter besar diambil sebagai dasar ukuran. Daerah standar tinggi karakter ialah sbb.: 2,5 ; 3,5 ; 5 ; 7 ; 10 ; 14 dan 20 mm. Tinggi h (tinggi karakter besar) dan c (tinggi karakter kecil) dilarang kurang dari 2,5 mm. Bila terdapat campuran antara karakter besar dan karakter kecil, dengan karakter kecil setinggi 2,5 mm, maka h akan menjadi 3,5 mm. Tebal karakter ditentukan oleh dua perbandingan standar d/h, yaitu untuk d/h = 1/14 dan d/h = 1/10. Perbandingan yang dianjurkan untuk tinggi huruf-huruf kecil, jarak antara huruf-huruf, ruang minimum antara garis dasar dan jarak antara perbatasan-perbatasan didiberikan pada tabel di bawah ini.
Perbandingan karakter yang dianjurkan Huruf A ( d = h/14 )
Sifat | Perbandingan | Ukuran |
Tinggi karakter besar (h) Tinggi karakter kecil (c) | (14/14) h (10/14) h | 2,5; 3,5; 5; 7; 10; 14; 20 2,5; 5; 7; 10; 14 |
Jarak antara karakter (a) Jarak minimum antara (b) Jarak minimum antara kata dengan kata (e) | (2/14) h (20/14) h (6/14) h | 0,35; 0,5; 0,7; 1; 1,4; 2,8 3,5; 5; 7,14; 10; 14; 20; 28 1,05; 1,5; 2,1; 3; 4,2; 6; 8,5 |
Tebal karakter (d) | (1/14) h | 0,18; 0,25; 0,35; 0,5; 0,71; 1; 1,4 |
Catatan: Jarak antara dua huruf a boleh dikurangi setengahnya, jikalau mana ini memdiberi imbas visual yang Iebih baik; ibarat contohnya LA, TV dsb.
4. Kolom Nama dan Daftar Bagian
Pada sudut kanan bawah dari setiap gambar harus ada kolom nama atau kotak nama yang mengatakan identitas dari gambar tersebut, sebagai teladan nama gambar, dari instansi mana gambar itu dibuat, yang menggambar/ memeriksa/ mengetahui, skala, tanggal gambar, nomor gambar dan sebagainya. Bila gambar ini ialah gambar susunan, maka perlu ada daftar bagian, yang diletakan pribadi di atas kolom nama, yang terdiri dari kolom nomor bagian, jumlah, nama bagian, materi dari benda tersebut serta catatan/ peringatan. Kolom nama dan daftar cuilan ini ukurannya sudah distandarisas
DAFTAR PUSTAKA
G.Takeshi Sato, N Sugiarto H, “Menggambar Mesin berdasarkan Standar ISO” , Jakarta : PT. Pradnya Paramita, 1999.
Moyn Marbun, “Menggambar Teknik Mesin” , Jakarta : M2S Bandung, 1993 .
Ir. Paulus Andrianto, “Menggambar Teknik” , Surabaya, F.T.Kelautan ITS, 1999.
Drs Sirod Hantoro, MSIE , Drs Pardjono, Msc, Phd, “Menggambar Mesin” , Yogyakarta : ADICITA KARYA NUSA, 2002.
Tag :
Gambar Teknik
0 Komentar untuk "Materi Gambar Teknik Penggalan Ii Penggunaan Alat Dan Standarisasi Gambar"