METROLOGI INDUSTRI
Metrologi (ilmu pengukuran) ialah disiplin ilmu yang mempelajari cara-cara pengukuran, kalibrasi dan akurasi di bidang industri, ilmu pengetahuan dan teknologi. Metrologi mencakup beberapa aspek tiga hal utama:
1. Penetapan definisi satuan-satuan ukuran yang diterima secara internasional (misalnya meter)
2. Perwujudan satuan-satuan ukuran menurut metode ilmiah (misalnya perwujudan nilai meter memakai sinar laser)
3. Penetapan rantai ketertelusuran dengan memilih dan merekam nilai dan akurasi suatu pengukuran dan menyebarluaskan pengetahuan itu (misalnya hubungan antara nilai ukur suatu mikrometer ulir di bengkel dan standar panjang di laboratorium standar)
Metrologi dikelompokkan ke dalam tiga kategori utama dengan tingkat kerumitan dan akurasi yang tidak sama-beda:
1. Metrologi Ilmiah: berafiliasi dengan pengaturan dan pengembangan standar-standar pengukuran dan pemeliharaannya.
2. Metrologi Industri: bertujuan untuk memastikan bahwa sistem pengukuran dan alat-alat ukur di industri berfungsi dengan akurasi yang memadai, baik dalam proses persiapan, produksi, maupun pengujiannya.
3. Metrologi Legal: berkaitan dengan pengukuran yang berdampak pada transaksi ekonomi, kesehatan, dan keselamatan.
PENGERTIAN METROLOGI INDUSTRI
Sebetulnya, dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berhadapan dengan sesuatu yang sifatnya harus diukur. Setiap dikala kita harus memperhatikan waktu, setiap dikala kita harus memperhatikan jarak atau panjang sesuatu, saat-saat tertentu kita harus memperhatikan berat sesuatu, setiap dikala kita mencicipi gerah (suhu) sekitar, dan sebagainya. melaluiataubersamaini kata lain bahwa intinya dalam kehidupan sehari-hari kita tidak sanggup lepas dari apa yang dinamakan pengukuran.
Penggunaan kata pengukuran disini dikhususkan pada problem pengukuran hasil-hasil industri yang menyangkut problem pengukuran bentuk, pengukuran kehalusan permukaan, dan yang terbanyak ialah pengukuran dimensi (ukuran) dari suatu produk.
Kini kita berada pada era yang serba otomatis, kemajuan dan perkembangan teknologi menghasilkan barang-barang atau produk yang sangat anggun bentuknya, canggih konstruksinya, dan presisi ukurannya. Salah satu dari sekian banyak hasil kemajuan teknologi itu contohnya alat untuk mengukur, dalam hal ini mengukur hasil-hasil industri atau pabrik. melaluiataubersamaini alat ukur yang serba canggih ini kita sanggup mengukur tiruana hasil produksi maupun benda lain disekitar kita dengan cara yang simpel dan tepat. Bahkan benda yang tidak sanggup dilihat contohnya suara, sanggup diukur kecepatannya maupun getarannya. Ini tiruana alasannya adanya perkembangan peradaban manuasia yang semakin maju yang setiap dikala selalu berusaha menghasilkan sesuatu yang gres dengan memanfaatkan kekayaan alam. Akan tetapi, bila kita menengok sejenak ke belakang, ke zaman purba, timbul pertanyaan: apakah yang dilakukan oleh insan pada masa itu untuk menuntaskan problem pengukuran?
Untuk itu, ada baiknya pula dilihat lagi sedikit sejarah wacana beberapa bangsa yang sudah menangani problem pengukuran terutama pengukuran panjang yang memiliki dimensi bentuk yang bermacam-macam.
Sejak insan mulai berkembang alam pemikirannya, problem dimensi pengukuran mereka rasakan sebagai sesuatu yang sangat esensial. Untuk sanggup mengkomunikasikan problem pengukuran ini mereka mencari cara yang tergampang. Berdasarkan sejarah, ada satu bangsa yang sudah memakai sebagian anggota tubuh insan untuk memilih suatu satuan atau standar pengukuran. Mereka memakai tangan dan kaki sebagai alatnya. Kita tahu bahwa ribuan tahun yang kemudian bangsa Mesir kuno sudah berhasil membangun sebuah bangunan yang sangat populer hingga dikala ini yaitu Piramid.
Alat ukur macam apakah yang mereka gunakan untuk memilih besarnya bahan-bahan bangunan tersebut? Sebagian besar alat ukur yang dipakai ternyata sangat sederhana sekali yang sanggup dilihat pada contoh-contoh diberikut ini:
Gambar 1.1. Standar Cubit. (Dikutip dari Machine Tool Practice).
Gambar 1.2. Span (Machine Tool Practice).
Gambar 1.3. Palm. (Machine Tool Practice).
Gambar 1.4. Digit (Machine Tool Practice).
Dari gambar 1.1. sanggup dijelaskan bahwa satu Cubit panjangnya ialah sama dengan panjang siku tangan yaitu dari ujung siku hingga ke ujung jari tengah. Ada beberapa kelemahan dari alat ini yang salah satunya ialah susah didapatkan dua orang yang panjang sikunya sama persis satu sama lain. Oleh alasannya itu dari alat ukur ini kemudian dibuatkan standarnya yang terbuat dari materi kerikil granit hitam. Standar ini lebih dikenal dengan nama Royal Cubit dan disimpan serta dipelihara dengan kondusif ditempat tertentu. Hal ini dilakukan alasannya Royal Cubit ini dipakai sebagai alat untuk mengkalibrasi atau mengecek duplikasi cubit-cubit yang lain yang tersebar di banyak sekali kawasan yang dipakai sebaai alat ukur standar kerja (pabrik). Dari standar cubit ini kemudian diturunkan lagi beberapa satuan yang lain.
Gambar 1.2. menawarkan bemasukan Span yang panjangnya ialah sama dengan satu jengkal jari tangan manusia. Kalau dihubungkan dengan standar cubit maka satu span kira-kira sama dengan setengah cubit. Atau bila dikaitkan denga satuan inchi yang ada kini maka satu span kira-kira sama dengan sembilan inchi.
Gambar 1.3. menawarkan bemasukan Palm yang panjangnya ialah selebar telapak tangan manusia. Kalau dikaitkan dengan standar cubit maka satu palm panjangnya kira-kira sama dengan satu per enam cubit atau kira-kira sama dengan tiga inchi.
Sedangkan gambar 1.4. menawarkan bemasukan Digit yang panjangnya ialah sama dengan selebar ujung jari tengah tangan manusia. Kalau dikaitkan dengan standar cubit maka satu digit kira-kira sama dengan satu per dua puluh empat cubit, atau kira-kira sama dengan tiga perempat inchi.
Pada masa Romawi kuno juga sudah dikenal satuan inchi yang panjangnya ialah sama dengan selebar ujung jari tangan manusia. Satuan inchi ini lebih dikenal dengan nama Thumb-Breadth. Gambar 1.5. menawarkan besarnya Thumb-Breadth.
Pada masa kerajaan Inggris dibawah pimpinan King Edward II juga dikenal adanya satuan inchi yang panjangnya ialah sama dengan panjang tiga buah biji jagung yang kering dan keras yang diletakkan secara berjajar, lihat gambar 1.6. Juga pada masa kerajaan Inggris di periode ke-16 di kenal satuan Rod yang panjangnya kira-kira sama dengan enam belas setengah feet, l
Gambar 1.5. Thumb Breadth. (Machine Tool Practice)
Gambar 1.6. Inchi. (Machine Tool Practice)
Dari uraian diatas maka secara umum sanggup dikatakan bahwa Metrologi ialah ilmu yang mempelajari problem pengukuran.
Pengukuran di sini spesialuntuk yang berkaitan erat dengan perindustrian. Dalam bidang perindustrian biasanya banyak melibatkan ilmu pengetahuan kemetodean. Pengukuran di bidang kemetodean itu tidak spesialuntuk menyangkut pengukuran panjang saja, tetapi juga menyangkut pengukuran suara/bunyi, getaran, tekanan, tegangan, gaya, puntiran, usaha, kecepatan pedoman zat cair dan temperatur. Buku ini tidak akan membicarakan secara menyeluruh terkena jenis pengukuran ibarat yang sudah disebutkan diatas. Akan tetapi lebih dipersempit lagi pada masalah-masalah: geometris suatu produk, pengukuran panjang dengan banyak sekali bentuk, pengukuran sudut dengan banyak sekali bentuk, dan disinggung pula sedikit terkena kontrol kualitas. Karena penerapan kata metrologi ini akan dikaitkan dengan problem geometris produk industri maka akan lebih sempurna lagi jika istilah metrologi lebih di khususkan lagi dengan istilah Metrologi Industri. melaluiataubersamaini pengertian metrologi industri tidak spesialuntuk semata-mata ilmu pengukuran. Akan tetapi, pengertian metrologi industri lebih mengkhususkan pada pengukuran geometris suatu produk dengan cara dan alat yang sempurna sehingga hasil pengukurannya mendekati kebenaran dari keadaan yang sesungguhnya.
Untuk sanggup melaksanakan proses pengukuran dengan sempurna maka setiap orang, apalagi mereka yang bekerja di bidang kemetodean tidak sanggup tidak harus mempelajari metrologi industri. Yang dipelajari dalam metrologi industri tidak spesialuntuk menyangkut cara memakai alat ukur saja, tetapi juga mempelajari pengetahuan-pengetahuan lain yang berkaitan erat dengan problem pengukuran.
Tag :
elemen mesin
0 Komentar untuk "Metrologi Industri"