Materi Pemeliharaan/Servis Sistem Hidrolik

1. Pompa Hidraulik
Pada unit penghasil energi hidraulik, yang perlu diperhatikan yaitu kemembersihkanan dari unit pompa lantaran kalau pompa mengalami gangguan lantaran adanya kotoran yang ikut terbawa oleh fluida sanggup merusak atau menimbulkan kebocoran hal ini sanggup mengurangi tenaga tekanan hidraulik yang didiberikan oleh pompa. Karena pompa dibentuk sangat presisi sekali sehingga kemembersihkanannya perlu dijaga, untuk melindungi unit pompa hidraulik dari kotoran-kotoran yang terbawa oleh fluida pada system dilengkapi dengan filter-filter yang mempunyai lubang yang sangat kecil sekali atara 40 hingga 75 mikron. Oleh lantaran itu filter perlu diperiksa umu r pemakaiannya, dijaga kemembersihkanannya atau kalau sudah melampaui batas usia pakai perlu diganti segera atau sesua petunjuk dari pabrik pembuat system hidraulik. Komponen-komponen system hidraulik sangat peka sekali terhadap kotoran, kalau harus membongkar unit pompa hidraulik tidakboleh dilakukan pada daerah yang kotor tetapi harus pada daerah yang membersihkan
Pompa  hidraulik mempunyai prasaratan perawatan yang tersendiri sesuai dengan jenis dan pabrik pembuatnya. Pada umumnya pompa hidraulik digerakan dengan sabuk (belt) sehingga membutuhkan investigasi kondisi dan tegangan sabuk harus  secara berkala. Agar keausan dan keretakan sabuk sanggup diketahui lebih dini mencegah putus ketika sedang bekerja. Tegangan sabuk harus sesuai sfesifikasi dari pabrik mencegah timbulnya slip dan gerah pada system hidraulik.
2. FLUIDA
Pada system hidraulik menggunakan fluida sebagai media untuk pemindahan, pengaturan dan gerakan-gerakan pengendalian. Sehingga dilema fluida (minyak hidraulik) bertanggung jawaban atas terjadinya kegagalan yang terjadi pada system hidraulik. Oleh lantaran itu investigasi secara teratur pada themperatur, kondisi dan ketinggian fluida yaitu hal yang amat sangat penting dilakukan oleh seorang tehnisi. Panas yang tinggi sanggup terjadi lantaran anutan yang keluar dengan penurunan tekanan yang besar, sehingga energi yang hilang bermetamorfosis gerah. Makara biar system hidraulik sanggup selalu bekerja pada suhu normal, bukan spesialuntuk oil cooler saja yang harus berfungsi dengan baik, tetapi juga seluruh permukaan komponen dari system hidraulik harus selalu membersihkan supaya gerah bisa memancar keluar dengan baik. Menjaga biar system hidraulik dalam keadaan membersihkan yaitu hal yang terbaik, selain kemembersihkanan system selalu terjaga kemungkinan adanya gangguan dan kerusakan pada komponen sanggup diketahui lebih dini.  
Kondisi fluida dalam sebuah system hidraulik sangat penting dalam hal memepertahankan reiabilitasnya, lantaran fluida yang kotor, teroksidasi atau terkotori oleh air akan membentuk suatu endapan bergetah dan lengket. Endapan ini sanggup menghambat lubang-lubang kecil . Fluida harus stabil secara kimia dan tidak mengalami oksidasi. Temperatur fluida sangat mensugesti laju oksidasi lantaran oksidasi naik secara cepat dengan bertambahnya temperatur. Untuk itu perlu kiranya mengetahui jenis-jenis fluida yang dipakai pada industri dan metode otomotif secara garis besar sanggup digulongkan dalam dua jenis utama yaitu:
a.   Fire Resistance Oils
Digunakan terutama pada industri dimana ancaman api sangat tinggi atau dimana api sanggup menjadikan malapetaka. Dalam penerapan fluida jenis ini tergantung pada, tingkat resistance kebakaran, temperatur range, kesehatan pekerja dan lain – lainnya. Fire Resistance Oils sanggup diklasifikasikan dalam 3 katagori yaitu:

a.1. Water Based Fluids
Yaitu berupa cairan yang terdiri dari minyak yang larut ke dalam  35% air dipakai untuk temperatur kerja dibawah 60 derajat Celcius
a.2. Water Containing Fluids
Yaitu berupa cairan yang terdiri dari air yang bersatu dengan minyak atau air bersatu dengan zat glycol
a.3. Synthetic Fluids
Yaitu berupa cairan yang terdirir dari larutan semacam phospat atau adonan phospat dengan mineral oil. Dapat merusak seal dan cat pada engine, tetapi temperaur kerjanya tinggi sanggup mencapai maksimum 150 derajat Celcius.

b.   Hydraulic Mineral Oils
Digunakan secara luas dalam system pelumasan hidraulik mesin industri dan automotive. Hydaulic Mineral Oils dikelompokan dalam 6 katagori yaitu.

b.1. Straight Meneral Oils
Fluida ini tidak meliputi additive sehingga cocok untuk pelumasan pada dongkrak hidraulik yang biasa dan peralatan mesin cetak, tetapi belum dipakai secara luas.
b.2. Rust and Oxidation (R & O) Oils
Fluida ini mengandung additive anti karat dan anti oksidasi serta kadang – kadang mengandung pula additive anti busa. Fluida ini cocok dugunakan untuk pompa – pompa yang tidak mengharuskan menggunakan anti wear.
b.3. Anti Wear Oils
Fluida ini intinya yaitu fluida R & O yang ditambah dengan anti wear additive dan dianggap sebagai fluida pelumas mutu tinggi. Fluida ini sangat banyak dipakai orang sebagai pelumas.
b.4. Improvid V.I. Oils
Fluida ini mengandung additive viscosity index improver disamping mengandung pula additive – additive lainnya ibarat pada fluida sebelumnya. Fluida ini dipakai pada operasi temperatur range yang luas pada mesin yang memerlukan pengontrolan yang cermat.
b.5. Combined Hydraulic / Slideway Oils
Pada dasarnya fluida ini termasuk ke dalam fluida katagori b.3. namun ditambah dengan additive pencegah gesekan.
b.6. Automatc Tramsmission Fluids
Fluida ini mempunyai viscosity index yang tinggi sekali dan ditambah dengan additive yang sifetnya mengubah jalannya pergeseran untuk penyerasiaan. Fluida ini spesialuntuk dipakai untuk kendaraan berat dan kendaraan beroda empat yang menggunakan transmisi otomatis dan fower steering.

Fluida dalam system hidraulik dipakai untuk mengangkut energi dan menghasilkan gaya yang diperlukan pada pada actuator. Mengingat hal tersebut maka perawatan pada fluida hidraulik menjadi sangat penting. Sehingga perlu dibuatkan kegiatan khusus untuk investigasi dan penggantian fluida (minyak hidraulik).    
Kehandalan system hidraulik sangat dipengaruhi oleh keadaan fluida. Kontaminasi dengan kotoran dan oksigen dalam udara akan mengakibatkan perubahan yang mengganggu karakteristik serta membentuk Lumpur atau perekat. Keadaan ini akan menurunkan kemampuan fluida yang akan mengakibatkan kerusakan pada system hidraulik.
Untuk menjaga biar keadaan fluida tetap baik, lakukanlah penyimpanan sesuai petunjuk pabrik atau lakukan sebagai diberikut:
*   Simpanlah fluida dalam drum dan tempatkan dibawah atap
*   Sebelum mebuka drum membersihkankan lampau permukaan drum
*   Untuk mengambil fluida dari drum gunakan jerigen (wadah),
   selang yang membersihkan dan saenteng.
*  Perhatikan kelembaban udara pada ruangan penyimpanan.
Jangan mencampur cairan/fluida hydraulic dengan minyak plumas atau cairan pemmembersihkan. Untuk mengisi fluida pada reservoir gunakan wadah yang membersihkan. Hindari terjadinya tumpahan fluida/cairan hydraulic ketika mengisi,bila tumpah membersihkankan eksklusif dengan air.
Untuk fluda /cairan hydraulic bekas tidakboleh memmembuang eksklusif ke tanah atau air lantaran sanggup menimbulkan polusi lingkungan.
3. SILINDER HIDRAULIK
Silinder hidraulik yaitu sebuah tabung yang dilengkapi dengan piston serta ruang untuk fluida. Silinder hidrulik yaitu unit yang merubah energi hidraulik menjadi energi mekanik (gerakan). Berdasarkan rancangan sebuah silinder hidraulik sanggup menggunakan gaya-gaya kompresi atau gaya-gaya tegang, dimana gaya tersebut tetap mulai dari pertama hingga selesai dari langkah piston yang kecepatannya tergantung pada pengisian minyak per satuan waktu.  Tipe silinder hidraulik yang banyak digunakan:

Silinder kerja tunggal
Silinder tipe ini spesialuntuk sanggup menggunakan gaya pada satu arah saja. Langkah balik dari piston dilakukan dengan menggunakan pegas. misal penerapan silinder kerja tunggal adalah  system rem hydraulik tromol dimana untuk merubah energi hydraulik menjadi energi mekanik dipakai silinder roda satu piston atau dua piston
Silinder kerja ganda
Silinder kerja ganda sanggup memindahkan gaya pada kedua arah dari gerakan. Silinder ini mempunyai dua terusan fluida, satu terusan untuk mendorong piston bergerak keluar dan satu terusan yang lain untuk mendorong piston unruk kembali ke posisi tiruanla.

 
Gangguan – gangguan pada system hidraulik
Gangguan yang sering timbul pada system hidraulik sanggup dibagi menjadi dua yaitu:
1.   B o c o r
Kebocoran akan simpel dilihat kalau system hidraulik sedang bekerja lantaran pancaran fluida lebih deras. Kemungkinan bocor terjadi pada kepingan – kepingan sebagai diberikut:
a.    Pipa atau selang
Pipa atau selang pecah lantaran sudah renta dan ringkih atau bergesekan dengan kepingan lain dan sanggup juga lantaran terlepas dari fittingnya.
b.    Oil seal
Oil seal berfungsi mencegah kebocoran pada system hidraulik harus selalu diperiksa secara bekala. Oil seal pada kepingan silinder tenaga yaitu yang paling kritis, lantaran selalu keluar masuk. Kotoran pada poros atau laran piston sanggup dengan simpel melukai sebuah oil seal ketika didorong masuk ketempat tiruanla. Kerusakan semacam ini sanggup mengakibatkan kebocoran yang hebat, sehingga system hidraulik tidak bekerja dengan tepat bahkan tidak sanggup bekerja sama sekali.
Bila hal ini terjadi atsi dengan cepat kebocoran yangtimbul disekelilng poros atau laras piston tersebut, sebelum menjadi kebocoran yang besar. Karena oil seal bersifat peka harus dipasang dengan hati-hati dan sesuai petunjuk pabrik.
2.   Terlalu gerah
Temperatur pada reservoir hiraulik harus konstan sesuai usulan dari pabrik, kalau system hidraulik terlalu gerah yang paling simpel yaitu menyelidiki oil coollernya, apakah dalam keadaan membersihkan dan berfungsi sebagaimana mestinya. Panas yang terjadi pada system hidraulik kemungkinan tanggapan gangguan pada:
a.    Adanya udara tiruan
Adanya udara tiruan pada sistem hidraulik sanggup menaikan temperatur lantaran udara kalau dikompresi temperaturnya akan naik, pada tekanan 140 kg/cm2 temperatur udara sanggup mencapai 110 derajat Celcius. Bila ini yang terjadi lakukan langkah – langkah pengeluaran udara melalui katup atau nipel yang tersedia.
b.    Bocor internal
Bocor ini tidak terlihat lantaran terjadi pada kepingan dalam komponen dari system hidraulik, sehingga kalau ingin mengetahui adanya kebocoran harus melaksanakan pembongkaran pada komponen yang diduga ada kebocoran contohnya:
·         Pompa hidraulik
·         Control valve
·         Relief valve
 
c. Rangkuman
 Pemeliharan system hidraulik yaitu pekerjaan yang membosankan tetapi tetap harus dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan. Untuk mencegah meningkatnya temperatur fluida dipakai alat oil cooler dan filter untuk mencegah kotoran masuk pada anutan fluida. Gangguan – gangguan yang sering terjadi pada system hidraulik antara lain; Bocor dan terlalu gerah. Untuk mengetahui gangguan kebocoran sanggup dilakukan secara visual.  Fluida yang banyak dipakai ketika ini yaitu dari jenis Fire Resistance Oils dan Hidraulic Mineral Oils. Untuk mengganti minyak / fluida hidraulik harus mengetahui jenis fluida yang dipakai dan system hidraulik tersebut dipakai di mana.
Tag : Materi SMK
0 Komentar untuk "Materi Pemeliharaan/Servis Sistem Hidrolik"

Back To Top