Memahami Teknik Kerja Mesin Diesel Commonrail
Sistem Kerja Diesel Commonrail Memakai Pengontrol Katup Selenoid Yang Dikendalikan Secara Elektrikal. Dipastikan Solar Terinjeksi Sesuai Jumlah Yang Dibutuhkan. Konsekwensinya Harus Pakai Jenis Solar Performa Tinggi, Bukan Yang Rendah.
Oleh Karenanya Dibutuhkan Kadar Partukulat-Sulphur Content Yang rendah Dan Angka Cetgua Yang Tinggi, Yaitu Minyak Diesel Setara Solardex.
.

.
HEMATBENSIN dot COM- Commonrail pada kendaraan bermesin diesel semakin banyak kita temui beberapa tahun belakangan ini. SUV dan kendaraan 4x4 terbaru di Indonesia dikala ini rata-rata tersedia dalam versi diesel dengan menerapkan teknologi Common Rail, sebut saja Mitsubishi Triton dan Pajero Sport , Toyota Hilux dan Fortuner, Ford Ranger dan Everest, Isuzu D-Max, Nissan Frontier, Mazda BT50, dan masih banyak lagi.
Tiap fabrikasi kendaraan mempunyai nama untuk masing-masing teknologi ini: Mitsubishi didiberi nama DI- belakangan dikembangkan di Mesin 4NI, Toyota didiberi nama D-4D, Isuzu didiberi nama iTEQ, BMW : Mesin D , Cevrolet didiberi nama VCDi , Nissan didiberi nama dCi tapi tidak didiberi brand dCi, Land Rover Freelanderr namanya TD4, Ford Motor Company didiberi nama TDCi, Tata diber nama DICOR & CR4, Volvo didiberi nama 2.4D, dan masih banyak yang lainnya.
Berkat peranti tersebut, mesin diesel tidak lagi dicap sebagai mesin yang “lemot” dan tidak ramah lingkungan. Tidak spesialuntuk itu, berkat Common rail kendaraan bermesin diesel kini sudah bisa bersaing dengan kendaraan beroda empat bermesin bensin biasa di lintasan balap. Tapi, apa sih bekerjsama Common Rail itu?
Commonrail Rail Direct Injection
Adalah sistem injeksi materi bakar eksklusif pada banyak sekali mesin diesel modern yang setara dengan sistem injeksi materi bakar eksklusif pada mesin bensin.
Teknologi ini sebetulnya sudah dikenal semenjak satu masa silam, yang dipakai pada mesin lokomotif dan kapal selam. Hanya saja common rail di masa itu masih menggunakan sistem mekanis dalam membuka katup injektor.
Common Rail modern yang berbasis elektronik kemudian dkembangkan pertama kali pada tahun 1960-an oleh ilmuwan asal Swiss Robert Huber, yang kemudian dikembangkan lebih jauh lagi oleh Dr. Marco Ganser.
Pada tahun 1990-an, Magneti Marelli, Centro Ricerche Fiat dan Elasis berkolaborasi membuat prototipe Common rail. Robert Bosch Gmbh, kemudian membeli paten prototipe tersebut dari Fiat Group untuk direpoduksi massal. Mobil penumpang pertama yang mengadopsi Common Rail yakni Alfa Romeo 156 pada 1997.
Namun, penerapan Common rail modern secara massal sebetulnya dilakukan di Jepang pada tahun 1995. Hanya saja kendaraan yang menggunakan teknologi tersebut yakni truk, bukan kendaraan beroda empat penumpang. Pengembangan di Jepang dilakukan oleh Dr. Shohei Itoh dan Masahiko Miyaki. Dua insinyur yang bekerja untuk Denso Corporation itu membuatkan Common Rail untuk kendaraan berat.
Kelebihan Commonrail modern, dibandingkan dengan injektor pada generasi mesin diesel sebelumnya yakni pada common rail tiruana injeksinya diatur oleh sistem elektronik, ibarat pengaturan jumlah injeksi, waktu penginjeksian, dan tekanan injeksi sehingga sanggup menghasilkan kerja mesin yang optimal. Bahkan pada generasi ketiga, dimana komputasi sudah masuk, kerja sistem Common rail semakin presisi.
Common Rail Injector pada mesin generasi gres menyemprotkan materi bakar solar eksklusif ke ruang pembakaran (bukan intake manifold) dengan tekanan yang sangat tinggi, sehingga menghasilkan uap pengabutan materi bakar yang sangat halus. Akibatnya proses pembakaran menjadi jauh lebih sempurna.
Sebelum Common rail hadir, sistem yang dipakai yakni sistem dimana pompa materi bakar dengan tekanan rendah mempersembahkan tekanan diesel ke masing-masing injector Unit (Pump/Duse atau pompa nozel).
Pada generasi ketiga common rail diesel kini sudah menggunakan fitur injector piezoelektrik untuk meningkatkan presisi, dengan tekanan materi bakar diesel hingga 3.000 kafetaria atau setara 44.000 psi. Bandingkan saja dengan pompa bensin pada banyak sekali kendaraan balap yang spesialuntuk menggunakan tekanan pompa bensin antara 25-75-psi. Pompa materi bakar yang dipakai juga khusus, sebab tidak praktis untuk memampatkan materi bakar cair ini menjadi puluhan ribu psi. Pada umumnya dipakai mechanical pump (bukan electric fuel pump) untuk bisa menghasilkan tekanan sebesar ini.
melaluiataubersamaini tekanan pompa materi bakar diesel yang sangat tinggi ini dan kombinasi penerapan injektor modern, menghasilkan pengabutan uap diesel yang sangat halus. Proses pembakaran pun akan semakin sempurna.
Waktu pembukaan (timing) pada injector diatur oleh Engine Control Unit (ECU) yang berafiliasi dengan banyak sekali sensor pada mesin lainnya, untuk mengatur waktu buka / tutup injector secara presisi yang tentunya menimbulkan proses pembakaran jauh lebih sempurna.
Sistem pada common rail terbagi atas:
1) Electric feed pump (Tidak tiruana kendaraan menggunakan sistem pompa materi bakar elektrik) Fungsi utamanya yakni mempersembahkan asupan materi bakar pompa utama yang bisa mempersembahkan tekanan sangat tinggi ke “Rail”.
2) Filter Memiliki fungsi yang sangat penting sekali untuk menyaring materi bakar sebelum memasuki pompa dan selanjutnya dikirimkan ke Rail dan berakhir di injektor. Injektor ini mempunyai tingkat kerapatan yang sangat kecil dan presisi, sehingga adanya partikel kotoran pada materi bakar akan mengakibatkan injektor mampet.
3) Overflow valve Klep yang mengatur kelebihan materi bakar dengan tekanan tinggi untuk sanggup kembali ke tangki utama materi bakar.
4) Return manifold Mengontrol materi bakar kembali ke ke tangki utama materi bakar.
5) High Pressure pump Pompa materi bakar dengan tekanan sangat tinggi ini ialah “jantung” dari sistem Common Rail Injection. Ini yakni alat yang sanggup meningkatkan pasokan materi bakar sehingga mempunyai tekanan yang sangat tinggi. Saat mesin dalam keadaan hidup, pompa materi bakar ini sanggup menghasilkan tekanan lebih dari 2.000 BAR Bandingkan tekanan pada common rail ini dengan tekanan pada ban kendaraan pada umumnya yang spesialuntuk mempunyai tekanan sekitar 2,5 hingga 3,5 BAR!
6) High pressure control valve (Tidak tiruana kendaraan menggunakan sistem pompa materi bakar elektrik) . Fungsi utamanya yakni mengkontrol tekanan didalam pompa (High Pressure pump). Kontrol ini dilakukan oleh ECU / ECM.
7) Rail pressure sensor memonitor tekanan pada sistem Rail.
8) Rail ini yakni terminology common rail dimana materi bakar dari pompa disalurkan dan disimpan menunggu waktu bukaan injektor yang dikontrol oleh ECU / ECM untuk selanjutnya disemprotkan ke ruang pembakaran.
9) Injectors Injectors pada sistem common rail dikontrol oleh ECU / ECM. Penggunaan injector yang berkarakter dengan presisi yang sangat tinggi akan memilih tingkat pengkabutan materi bakar sehingga menjadi butiran yang sangat halus dan sempurna.
10) ECU / ECM Engine Control Unit yang mengatur waktu buka / tutup injektor, serta lamanya waktu buka injektor. Sistem elekronik komputer ini saling tersambung dengan banyak sekali perangkat dan sensor lainnya (kecepatan mesin, tekanan turbo, beban mesin, dll) sehingga akan memilih banyak sekali faktor lainnya demi mempersembahkan pasokan materi bakar yang tepat waktu dengan jumlah yang sesuai.
.
Keuntungan penerapan Common Rail:
1) Sistem commonrail mengatakan peningkatan atomisasi materi bakar, sehingga meningkatkan pengapian dan pembakaran dalam mesin.
2) Sistem commonrail juga mempersembahkan peningkatan kinerja, menurunkan konsumsi materi bakar, dan membuat getaran mesin lebih halus.
3) Waktu pembakaran yang lebih sempurna, sehingga menghasilkan tenaga mesin yang jauh lebih baik.
.
Di sisi lain Common rail membutuhkan materi bakar jenis minyak diesel performa tinggi ibarat PertaminaDEX atau setaranya. Penggunaan minyak diesel biasa atau performa rendah sanggup membuat injektor mampet-jebol dan pada penghujungnya mesin mati total, harus turun mesin. Jika tidak terdapat pertaminaDEX atau setaranya, tindakan preventif yang bisa dilakukan yakni rajin mengganti filter solar dan mengecek kondisi injektor .
Disisi lain juga, materi bakar hidrokarbon apapun merknya, apakah Pertaminadex, Biosolar, Petronas Diesel, Total Diesel,Sheel Diesel, atau solar yang lainnya, secara kimiawi mempunyai kelemahan. Yaitu semakin usang tersimpan, energi potensialnya turun sebab efek berkembang-biaknya jamur mikroba dan proses oksidasi alam, sehingga hasil pembakaran tidak sempurna. Parameter menurunnya Energi potensil minyak diesel sanggup dilihat dari: tingginya emisi, asap mengebul hitam, tarikan jadi berat, dan otomatis konsumsi minyak diesel jadi boros
Penyempurna Kualitas Solar.
Agar Biosolar atau solar biasa kualitasnya fresh setara dengan minyak diesel performa tinggi ibarat Pertaminadex, harus diadakan tindakan penyempurnaan untuk minyak diesel itu sendiri. Hal ini bisa pakai teknologi katalisator logam (Fuel Catalyst) ibarat Broquet Fuel Catalyst, Flitch Fuel Catalyst, dan jenis katalisator logam lainnya. Untuk lebih jelasnya, bisa kunjungi situs HEMATBENSIN
Berdasarkan Surat keputusan Direktorat Jenderal Minyak Dan Gas Bumi, sudah ditentukan parameter/ specifikasi jenis minyak solar 48 dan solar 5. Berikut datanya:
Terkait hal tersebut diatas, Jasa Laboratorium Kalibrasi PT. PETROLAB Service ( Laboratorium ini sudah teruji kompetensinya sebab sudah mendapat Sertifikat ISO 17025:2005 yang dikeluarkan Lembaga Akreditasi Nasional LAN Indonesia ) sudah mendapat Hasil Uji/ pembuktian lewat tes laboratorium Tentang Kualitas Berbagai Merk Minyak Diesel yang beredar di Indonesia. Berikut datanya:
.

.
Kesimpulan
1)Performa teknologi Commonrail Direct injection mengedepankan hasil pembakaran minyak diesel yang sempurna.
2) Menekan tingkat konsumsi materi bakar.
3) Menurunkan emisi dan ramah lingkungan.
4) Teknologi Commonrail identik dengan pemakaian jenis materi bakar performa tinggi. Jika dipaksakan pakai minyak diesel performa rendah maka berakibat fatal pada mesin, terutamata injector, piston, dan piranti suku cadang pembakaran lainnya.
5) Atau bisa pakai minyak diesel performa rendah yang sudah disempurnakan terlebih lampau
Semoga ulasan saya bermanfaa bagi dunia automotif khususnya bagi pengendara kendaraan mesin diesel Commonrail Rail Direct Injection di Indonesia
Tag :
Gambar Teknik
0 Komentar untuk "Cara Kerja Mesin Diesel Commonrail"