Materi Peralatan Las Listrik Busur
Peralatan las busur manual terdiri dari peralatan utama, peralatan menolong serta keselamatan dan kesehatan kerja. Untuk sanggup melaksanakan proses pengelasan dengan baik, maka peralatan tersebut perlu dilengkapi.
Peralatan utama ialah alat-alat yang berafiliasi pribadi dengan proses pengelasan; sehingga dengan tidak adanya salah satu dari peralatan tersebut, maka pengelasan tidak sanggup dilakukan. Yang termasuk peralatan utama antara lain ialah : mesin las, kabel las, tang las ( holder ) dan klem masa.
Adapun peralatan menolong, keselamatan dan kesehatan kerja antara lain mencakup : kedok (helm) las, palu terak (chipping hammer), sikat baja dan tang penjepit (smit tang ).Sedang untuk aktivitas petes atau produksi yang rutin/ tetap sanggup dilengkapi dengan meja las dan tabir penghalang dan sistem pengisap asap/ debu, dll. Berikut ini ialah gambar/ ilustrasi sebuah ruang las beserta kelengkapannya
1. Mesin Las Listrik Busur Manual
Mesin las busur manual secara garis besarnya dibagi dalam 2 golongan, yaitu : Mesin las arus bolak balik (Alternating Current / AC Welding Machine) dan Mesin las arus searah (Direct Current / DC Welding Machine) Mesin las AC bahwasanya ialah transpormator penurun tegangan. Transformator (trafo mesin las) ialah alat yang sanggup merubah tegangan yang keluar dari mesin las, yakni dari 110 Volt, 220 Volt, atau 380 Volt menjadi berkisar antara 45 – 80 Volt dengan arus (Amper) yang tinggi.Mesin las DC mendapat sumber tenaga listrik dari trafo las ( AC ) yang kemudian diubah menjadi arus searah atau dari generator arus searah yang digerakkan oleh motor bensin atau motor diesel sehingga cocok untuk pekerjaan lapangan atau untuk bengkel-bengkel kecil yang tidak memiliki jaenteng listrik. Pengaturan arus pada pengelasan sanggup dilakukan dengan cara memutar tuas, menarikdanunik, atau menekan, tergantung pada konstruksinya, sehingga kedudukan inti medan magnit bergeser naik-turun pada transformator. Pada mesin las arus bolak-balik,
kabel masa dan kabel elektroda dipertukarkan tidak mensugesti perubahan gerah yang timbul pada busur nyala.
dibawah ialah sirkuit las AC dan DC
2. Kabel Las
Pada mesin las terdapat kabel primer ( primary power cable ) dan kabel sekunder atau kabel las ( welding cable ).Kabel primer ialah kabel yang menghubungkan antara sumber tenaga dengan mesin las. Jumlah kawat inti pada kabel primer diubahsuaikan dengan jumlah phasa mesin las ditambah satu kawat sebagai kekerabatan masa tanah dari mesin las.Kabel sekunder ialah kabel-kabel yang digunakan untuk keperluan mengelas, terdiri dari dua buah kabel yang masing-masing dihubungkan dengan penjepit ( tang ) elektroda dan penjepit ( holder ) benda kerja. Inti kabel terdiri dari kawat-kawat yang halus dan banyak jumlahnya serta dilengkapi dengan isolasi. Kabel-kabel sekunder ini dilarang kaku , harus simpel ditekuk/digulung. Penggunaan kabel pada mesin las hendaknya diubahsuaikan dengan kapasitas arus maksimum dari pada mesin las. Makin kecil diameter kabel atau makin panjang ukuran kabel, maka tahanan/hambatan kabel akan naik, sebaliknya makin besar diameter kabel dan makin pendek maka kendala akan rendah.
Pada ujung kabel las biasanya dipasang sepatu kabel untuk pengikatan kabel pada terminal mesin las dan pada penjepit elektroda maupun pada penjepit masa
3. Tang Las
Elektroda dijepit dengan tang las ( elektroda ). Tang las dibentuk dari materi kuningan atau tembaga dan dibungkus dengan materi yang diberisolasi yang tahan terhadap gerah dan arus listrik, ibarat ebonit. Mulut penjepit hendaknya selalu membersihkan dan kencang ikatannya semoga kendala arus yang terjadi sekecil mungkin.
4. Klem masa
Untuk menghubungkan kabel masa ke benda kerja atau meja kerja digunakan penjepit/ klem masa. materi penjepit / klem sebaiknya sama dengan tang elektroda. Klem ini harus bisa menjepit benda kerja atau meja kerja dengan baik semoga arus dari mesin las tidak tersendat.
Tag :
Materi SMK
0 Komentar untuk "Peralatan Las Listrik Busur"